Bertemanlah dengan Siapa Saja, Termasuk Mantan

Dalam kehidupan sosial, kita harus memilih jenis teman yang baik agar hidup kita bisa terbawa baik seperti teman-teman kita. Namun pada kenyataannya, terkadang kita malah berteman dengan orang yang punya perangai kurang baik. Kita tidak salah berteman dengan mereka, tinggal bagaimana kita bisa mengendalikan diri agar tidak terjerumus.

Malah menurutku, jika kita punya teman yang berperangai buruk, mungkin saja Tuhan sedang memberikan jalan untuk kita berjuang memperbaiki mereka agar setidaknya bisa lebih baik dan tidak terus menerus hidup dalam kondisi yang kurang baik seperti yang selama ini mereka jalani.

Seperti nasehat dari ayah temanku, beliau berkata : "Kita memang harus memilih teman, tapi tidak boleh menjauhi teman yang dianggap buruk. Karena pada dasarnya, baik dan buruknya manusia hanya Tuhan yang bisa menilainya. Semua orang pernah melakukan keburukan, pun begitu juga mereka yang buruk pasti pernah melakukan kebaikan.

Saya pernah punya teman yang kerjaannya mencuri, saya tidak terjerumus jadi pencuri seperti dia. Malah saya mendapat pelajaran darinya agar barang saya aman dan tidak bisa dicuri oleh para maling."

Seperti itulah kehidupan kita di dunia nyata, baik buruknya seseorang, bisa saja memberikan efek positif dan negatif kepada kita. Tinggal bagaimana kita memilah-milah dan mengambil yang sesuai untuk kita.

Bertemanlah dengan siapa saja, bahkan yang dianggap buruk sekalipun. Jika kalian memang punya niat baik, berteman tanpa pamrih, mereka yang jahat sekalipun akan segan kepada anda.

Pengalaman saya pribadi, beberapa teman saya adalah anak-anak yang suka dengan dunia hitam. Namun saya tidak menjauhi mereka, saya masuk ke dalam kehidupan mereka, nongkrong bareng, bercanda bareng, dan perlahan saya memberi sedikit demi sedikit masukan yang menurut saya baik. Tentunya dengan cara yang halus tanpa membuat mereka malu, minder atau bahkan marah karena saya sok tahu dan sok mengurusi hidup orang.

Hal seperti ini sebenarnya punya konsep yang sama seperti nasehat dari Cak Nun. Beliau pernah mengibaratkan kejadian dimana kita melihat ada seekor anak kucing yang terjebak di selokan kotor, tentu saja jika kita ingin menolongnya, kita juga harus masuk ke dalam selokan untuk mengangkatnya ke atas. Bukan hanya menceramahi kucing itu agar mau naik ke atas, lha wong kucingnya lagi terjebak kok malah diberi ceramah, ya bagus sih, tapi ya kurang tepat saja.

Berbicara tentang teman, mungkin sebagian orang punya masalalu yang buruk dengan mantannya. Entah sekedar mantan pacar, atau bahkan mantan pasangan yang telah bercerai. Saya yakin hanya sebagian orang saja yang masih bau berteman dan menjalani kehidupan "biasa saja" dengan sosok mantan ini.

Sebagian lain, termasuk saya, mungkin menjauhi mantan dan seakan tidak kenal sama sekali. Mungkin hal itu wajar sih, soalnya jika dekat-dekat dengan mantan terkadang suka baper dan terpaksa mengingat kembali masa lalu yang indah-indah dan akhirnya teringat kenangan pahit ketika berpisah, betul?

Saya punya alasan sendiri kenapa menjauhi mantan, selain kenangan pahit yang semoga saya lupakan dan maafkan, tapi saya juga menjaga perasaan pasangan barunya. Saya paham bagaimana rasanya punya pasangan dan ternyata masih dekat dengan mantannya, tentu saja penuh dengan curiga dong. Nah, saya nggak mau kayak gitu, makanya saya memang sengaja menjauh agar bisa menjalani kehidupan masing-masing.

Mungkin kamu-kamu masih punya rasa dendam dengan mantan hingga enggan berteman dengan mereka? Jangan diterusin! Jangan menjauhi orang karena dendam, hal itu hanya akan membuat kehidupanmu semakin susah saja.

Bertemanlah dengan semua orang, siapa saja, bagaimanapun rupanya, termasuk mantan, yang penting kamu bisa menjaga diri sendiri.

Updated at: 5:17 AM

0 comments:

Post a Comment