Kisah Pria yang Lamarannya Ditolak karena Berpura-pura Miskin Sebagai Tukang parkir

Seorang pengusaha sukses sedang mencari jodoh yang dia harapkan, kriterianya sangat sederhana namun sulit ditemukan. Pria ini hanya ingin mencari wanita yang mencintainya tulus tanpa melihat kekayaan yang dimilikinya, namun hampir setiap wanita yang dia temui selalu melihat hartanya.

Akhirnya pengusaha ini nekad mencari jodoh dengan caranya sendiri, dia menyamar menjadi tukang parkir di salah satu kantornya sendiri untuk mendapatkan wanita yang dia inginkan. Singkat cerita, pria ini mengenal salah satu pegawai di kantornya, namun sang wanita tidak mengetahui siapa sebenarnya pria ini, sang wanita hanya tau bahwa pria ini adalah tukan parkir di kantornya. Sebagian petinggi kantor yang mengenal bosnya itu memilih diam karena sudah diberitahukan perihal penyamarannya.

Beberapa waktu pria ini semakin dekat dengan wanita yang dia suka, lalu akhirnya sang pria mengutarakan keinginannya untuk melamar sang gadis pujaan. Sebenarnya gadis itu agak menolak karena pekerjaan sang pria yang hanya menjadi tukang parkir, namun pria ini meyakinkan bahwa tukang parkir pun bisa sukses.

Walau agak ditolak oleh sang wanita, pria ini nekad datang ke rumah sang wanita dan langsung melamar kepada orang tuanya, namun jawaban dari orang tua sang gadis sangat menyakitkan hati pria ini, sang bapak berkata sambil menunjuk muka pria ini,

"kamu itu tidak tahu diri, tukang parkir kok nekad mau melamar anak saya yang sarjana, emangnya kamu tidak mikir dulu?! Sana cari yang sekelas sama pekerjaan kamu saja!"

Dengan perasaan jengkel dan dongkol karena ucapan orang tua sang gadis, akhirnya pria ini pulang dan mengurungkan niatnya untuk meneruskan hubungannya itu.
Setelah kejadian itu, pria ini akhirnya menjauhi wanita itu, dia juga berhenti menyamar jadi tukang parkir dan kembali lagi ke posisi aslinya sebagai bos besar di perusahaannya. Suatu ketika, wanita yang dulu menolaknya bertemu di perusahaan, ketika itu sedang ada rapat penting dan sang wanita adalah salah satu yang ikut rapat itu. Nah wanita ini melihat pria yang dia tahu adalah tukang parkir itu, sedang berada di ruangan rapat itu, sontak sang wanita yang tidak tahu akhirnya menghardik pria ini,

Wanita : mas lagi ngapain sih di sini? Keluar sana! Ini mu rapat tau, bukannya jaga parkir malah masuk ke ruang rapat.
Pria : (tersenyum) hehee iya maaf.

Lalu tiba-tiba manajer dari wanita ini datang dan langsung memarahi bawahannya itu,

Manajer : kamu yang sopan yah, beraninya kamu menghina bos kita, ngusir-ngusir segala, kamu gak tau siapa dia kan? Dia itu bos kita! Sana kamu keluar saja, malu-maluin saya.
Wanita : (kaget, malu, dan akhirnya terdiam)
Pria : Sudah, sudah jangan dimarahi, ayo langsung rapat saja. Kamu gak usah keluar, ikut rapat saja.
Wanita : Iya pak, maaf...
Manajer : maafkan bawaha saya bos
Pria : iya gak apa-apa kok.

Setelah rapat selesai, wanita ini segera mendatangi pria yang dulu melamarnya itu, dia menanyakan prihal penyamarannya sebagai tukang parkir, namun pria itu hanya tersenyum saja. Setelah rapat selesai, pria kaya itu keluar dari kantor dan melihat wanita yang dulu menolaknya ada di pinggir jalan menunggu taksi, lalu sang pria mengajaknya dan akan mengantarkannya.

Sesampainya di rumah sang wanita, bapaknya yang dulu marah-marah dan memaki pria ini malah tertunduk dan sangat sopan, malah sang bapak dengan tanpa rasa bersalah bertanya,

bapak : emmm mas yang dulu mau lamar anak saya yah? saya terima kok mas, kalau bisa buru-buru nikah saja
Pria : hehee maaf pak, saya kan dulu sudah ditolak, jadi saya mengurungkan niat saya buat lamar anak bapak.
Bapak : loh maaf yang dulu kan saya gak tau kalo masnya orang kaya
Pria : hehee iya gak apa-apa pak, tapi maaf saya gak jadi.

Akhirnya sang wanita dan keluarganya malu, di rumah dan di kantor wanita ini menjadi bahan gunjingan dan mendapat julukan gila harta, yah mungkin itu yang pantas untuknya.

Updated at: 10:49 PM

5 comments:

  1. cerita ny bagus tapi kurang panjang

    ReplyDelete
  2. Namanya juga kenyataan kalau panjang panjang nanti fiksi alias boongan

    ReplyDelete
  3. Mencari yg tulus itu sulit tp bukannya mustahil. Kita bikn hakim yg memutuskan org itu tulus atau tdk. Yg terpenting adalah jalani hubungan. Kalau merasa nyaman, teruskan. Kalau tdk, putuskan.

    ReplyDelete
  4. nah...memang itu kendala org sukses n mapan...susah nyari istri yg tulus

    dl saya malah waktu kuliah, cari dg cara menguji calon istri saya dg pacaran sederhana,..makan warteg, naik kopaja, belanja d pasar...

    surprise dy saat pertama kali mudik liburan dijemput d stasiun pakai my beemers...dan saya pun lebih surprise lagi saat saya mengantarnya ke rumah ortunya ternyata kek kompleks rumah+gudang+toko bangunan...

    ndak pakai lama langsung lamaran saja hihihihi

    ReplyDelete
  5. Saya suka ceritanya....ada lgi gk yg sejeniss kya gini

    ReplyDelete