Kesendirian Adalah Momen Terbaik Untukku

Banyak sekali orang yang membenci kesendirian karena pada saat itu mereka merasa kesepian dan kehilangan keceriaannya. Namun bagi sebagian orang, kesendirian adalah waktu terbaik yang bisa dinikmati untuk melakukan berbagai hal yang takkan mungkin bisa dilakukan ketika berada di tempat ramai, atau bahkan ada satu saja orang di sekitar kita.

Aku adalah orang normal yang suka bersosialisasi, berkumpul bersama orang terdekat, bercanda ria dan menghabiskan waktu dengan berbagai kegiatan. Namun di sisi lain, aku adalah orang yang sangat mudah merasa bosan dan enggan untuk melakukan hal yang sama berkali-kali. Misalnya saja jika setiap hari makan nasi, maka ada saat tertentu yang membuat aku bosan dan lebih baik enggan makan daripada bertemu nasi itu sendiri.

Dulu aku sangat benci dengan kesendirian, bahkan tak jarang aku habiskan pulsa hanya untuk iseng sms atau telepon siapa saja agar aku tidak merasa kesepian. Pernah suatu ketika aku kebingungan mencari teman hingga ku datangi satu per satu rumah temanku, berharap diantara mereka ada yang sedang bolos sekolah, namun hasilnya sia-sia dan aku merasa sangat bosan menjalani hari tersebut.

Namun semakin bertambahnya usia dan banyak hal yang aku alami, ternyata sikapku berubah dari orang yang ceria dan banyak bercanda menjadi orang yang pendiam dan suka menyendiri. Aku sering melarikan diri ketika teman-temanku berkumpul karena aku enggan bertemu dengan mereka. Ada apa dengan diriku? Ku pikir aku bukan satu-satunya dan banyak yang mengalami hal seperti ini.

Beberapa hal mengecewakan yang aku alami menjadi penyumbang terbesar kenapa aku bisa berubah drastis, mereka yang mempermalukanku di depan umum, mereka yang bersikap arogan dan membuatku tak nyaman, serta perlakuan yang membuatku jadi benci kepada mereka menjadikanku orang yang enggan untuk akrab kembali dengan mereka.

Tidak ada dendam, aku masih bisa berpura-pura akrab dengan mereka dan sedikit bercanda, namun selang beberapa lama aku diam dan perlahan pergi. Kadang mereka mengira aku sedang patah hati atau bahkan sedang punya masalah besar, padahal aku hanya enggan bersama mereka dan aku lebih suka menyendiri.

Dalam kesendirian aku bisa melakukan berbagai hal besar, aktif di sosial media sebagai seorang yang terlihat normal, membayangkan sesuatu yang aku inginkan namun belum terwujud, atau bahkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tak bisa dikerjakan jika ada orang lain. Aku memang punya beberapa pekerjaan dan kegiatan yang wajib dikerjakan dengan suasana yang tenang, misalnya untuk menulis, mengedit video, membuat proyek, menghitung laba, atau sekedar bermain game dan gitar, semuanya lebih enak dilakukan sendiri.

Kadang aku membayangkan bagaimana keadaanku di masa depan saat punya keluarga sendiir, istriku cerewet dan anak-anakku menangis. Akankah aku masih tetap menikmati kesendirian atau aku bisa berubah menjadi orang yang lebih menerima mereka dan hidup di tengah mereka. Ah terkadang membingunkan jika memikirkan keadaan ini.

Updated at: 12:59 AM

0 comments:

Post a Comment