Cak Nun yang bernama lengkap Emha Ainun Najib merupakan salah satu tokoh Indonesia yang sangat penting namun ia tak mau dipentingkan sama sekali. Hal ini ia buktikan dengan tak menjadi apa-apa padahal dia bisa menjadi apa-apa jika mau karena selama ini ia dekat dengan banyak tokoh terkenal yang punya kuasa di Indonesia, bahkan dunia.
Kali ini saya akan menceritakan kisah yang dikatakan oleh Cak Nun mengenai kawannya yang menjadi seorang penjudi dan perempuan malam yang menurut saya sangat istimewa dan inspiratif. Dari kisah ini, saya bisa memahami bahwa banyak rahasia yang tersembunyi dari apa yang kita temui dalam hidup ini.
Alkisah Cak Nun memiliki seorang teman yang pada saat itu hidup dalam keadaan sulit bersamanya, kalau tak salah di masa setelah lulus SMA. Temannya ini pandai dalam ilmu IPA dan ia punya pengetahuan yang cukup hebat dibandingkan teman-teman lainnya.
Singkat cerita, temannya ini tersesat dan menjadi salah seorang penjudi dengan memadukan pengetahuannya untuk bisa mendapatkan keuntungan yang banyak dengan perjudian itu. Dalam waktu singkat, ia menjadi sosok yang terkenal karena berkali-kali menang taruhan judi dan uangnya semakin banyak dari hasil itu.
Namun seperti sosok Cak Nun yang terbilang beda dari yang lain, temannya ini juga ternyata punya sikap dan sifat yang cukup unik. Setelah uang terkumpul banyak, ternyata ia bingung untuk menggunakannya. Mungkin dalam hatinya terjadi pertarungan antara yang baik dan yang buruk sehingga ia merasa kebingungan untuk memakai uang tersebut.
Anehnya lagi temannya Cak Nun ini malah tersesat ke dalam tempat prostitusi karena saking bingungnya menggunakan uang hasil judi itu. Setelah memilih satu wanita malam, lalu ia masuk kamar berdua dan melakukan perbuatan itu di dalam kamar sampai tengah malam. Saking lelahnya, teman Cak Nun tertidur di kamar di perempuan tadi dan tiba-tiba terdengar suara yang sangat mengusiknya di saat tidur.
Lirih namun sangat mengganggu, sambil memaksakan matanya untuk terbuka ia mencari sumber suara itu dan ternyata dari sebelah ranjang dimana ada sosok putih yang tengah duduk dan mengaji.
Setelah diamati dengan seksama, ternyata itu adalah sosok perempuan malam tadi yang telah melayaninya dan sekarang sedang mengaji di sebelah ranjang. Teman Cak Nun ini malah semakin bingung, ia mau pergi sudah tengah malam, mau melarang takut dosa, mau tidur lagi gak bisa dan setelah terjadi pertempuran di dalam hatinya, akhirnya ia memutuskan ke kamar mandi.
Ia mandi besar untuk membersihkan hadats besar akibat perbuatannya tadi sambil terus merasakan gejolak di dalam hatinya. Setelah selesai mandi, ia mengambil wudhu dan kemudian sholat di dekat perempuan tadi tanpa mengganggu atau menyapanya sama sekali.
Selesai sholat ia mendapati perempuan tadi juga sudah selesai ngaji, kemudian dengan ragu ia mulai bertanya macam-macam kepada perempuan malam itu,
TC : kamu bisa ngaji?
PM : iya
TC : kenapa kamu disini?
PM : saya terpaksa
TC : kenapa?
PM : ayah saya punya utang rentenir yang sangat banyak sehingga membuat rumah kami hilang dan jatuh miskin. Saya gak tega melihatnya semakin tersiksa hingga berambisi untuk bisa dapat uang instan dan yang ada di pikiran saya hanya melakukan pekerjaan ini.
TC : jika utangnya lunas apa kamu mau pergi dari sini?
PM : tentu saja
TC : semoga utang itu segera lunas
Selepas itu ia pergi dari kamar tersebut dan otaknya semakin berputar-putar memikirkan perempuan tadi hingga ia seperti orang yang berjalan tanpa tujuan.
Waktu berlalu dan perempuan malam yang menanggung masalah itu masih terus membebaninya, ia sangat ingin membantu namun ia tak punya cukup uang untuk melunasi utang yang sangat banyak tersebut.
Ternyata hidup memang penuh keajaiban dan suatu hari datanglah seorang pengusaha sukses yang mendatangi temannya Cak Nun untuk memberikan uang yang terbilang sangat banyak. Ia kaget karena tiba-tiba diberi uang secara cuma-cuma dan menanyakan asal usul uang itu.
Ternyata pengusaha tadi adalah teman kakeknya, dulu ia dimodali oleh kakeknya saat buka usaha dan setelah sukses ia ingin mengembalikan uang itu. Namun berkali-kali ingin mengembalikan uang itu, ternyata kakeknya tak mau menerima sama sekali karena menurut kakeknya itu, dulu ia memberikan modal secara ikhlas dan tak ingin minta dikembalikan sama sekali sehingga ditolak. Sedangkan sang pengusaha berusaha keras untuk bisa mengembalikan utang tersebut hingga menemukan cucunya yang ternyata temannya Cak Nun ini.
Singkatnya ia menerima uang tersebut dan tak pikir panjang ia mendatangi tempat prostitusi itu untuk memberikan uang tadi kepada perempuan malam yang sebelumnya ia temui. Uang itu kemudian digunakan untuk membayar utang ayah perempuan hingga lunas dan akhirnya ia keluar dari tempat maksiat itu lalu masuk ke pondok pesantren meneruskan ngajinya.
Kisah di atas terbilang sangat sulit diterima jika anda bisa berfikir secara lebih adil, namun nyatanya Allah memberikan jalan hidup bagi hamba-Nya dengan berbagai macam cara. Penjudi pun bisa menolong perempuan malam yang terjepit keadaan dan mengangkatnya dari kehinaan di tempat maksiat.
0 comments:
Post a Comment