Aku adalah seorang pria berkeluarga yang telah dikaruniai seorang anak lelaki yang ganteng, kami tinggal di rumah mertua dan hidup bahagia meski perekonomian keluarga kami pas-pasan. Aku bekerja di kota besar karena di kampungku tak ada pekerjaan yang bisa diandalkan.
Rasanya berat kerja jauh dari istri dan anak namun tetap aku jalani demi mereka.
Kehidupan keuargaku mulai berubah semenjak istriku menggunakan smartphone dan mulai aktif di sosial media, khususnya facebook. Dia berubah jadi orang yang cuek dan seenaknya sendiri. Aku yang jauh dari rumah mau tak mau harus mengalah dengan keegoisan istriku tersebut.
Namun seperti disambar petir ketika istriku menelponku siang itu, dia memaksaku mengirimkan uang karena dia hendak ke Jakarta. Ku pikir dia ingin datang ke tempatku bekerja, namun dengan tanpa rasa bersalah sama sekali dia mengatakan ingin ke Jakarta karena hendak menemui pacar barunya.
Rasanya hatiku hancur, marah, kecewa dan aku tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh istriku itu. Ternyata selama aku bekerja dia selingkuh di belakangku dengan pria lain dan secara terang-terangan dia malah ingin meneruskan hubungan dengan selingkuhannya itu dan meninggalkan aku serta anak kami di rumah.
Aku seperti orang linglung dan tanpa arah ketika istriku nekad meninggalkan kami demi lelaki lain, anakku terlantar bersama neneknya dan aku tak fokus dalam bekerja. Ini adalah cobaan yang sangat berat bagi seorang lelaki.
Aku pulang ke rumah orang tuaku bersama anakku, hampir semua keluargaku menyuruhku untuk menceraikan istriku itu. Entah kenapa aku tidak bisa seenaknya begitu karena anakku sepertinya belum bisa menerima keadaan ini.
Setelah sekian bulan lamanya tanpa kabar, akhirnya istriku pulang ke rumah dan dia hanya minta maaf tanpa rasa bersalah sama sekali. Aku sudah tak mempedulikannya dan aku hanya akan segera menceraikannya dalam waktu dekat.
Satu hal yang membuatku susah untuk bertindak adalah tempatku bekerja yang ada di luar kota dan perasaan serta masa depan anakku kelak. Aku benar-benar pusing jika harus memikirkan hal seperti ini.
Jika kamu sudah berumah tangga dan hidup tenang tanpa sosial media, aku sarankan jangan menyentuh sosial media itu karena bisa saja menjadi masalah di kehidupanmu yang tenang.
ditulis berdasarkan cerita nyata tetangga
0 comments:
Post a Comment