Akibat Nekad Datang Ke Pernikahan Mantan, Begini Jadinya!

Teringat ketika 3 bulan yang lalu kami memutuskan untuk berpisah karena memang sudah tak sejalan lagi dan kami berusaha untuk melupakan satu sama lain. Namun yang membuatku sangat kecewa adalah ketika aku mendengar kabar bahwa lewat beberapa waktu sejak kami berpisah, ternyata dia sudah jadian sama wanita lain dan sudah serius ke jenjang pernikahan.

Aku yang kepo dengan mantan akhirnya mencoba menghubunginya dan menanyakan tentang kabar itu, dia mengiyakannya dan katanya sudah mau lamaran dan bentar lagi nikah. Dengan tanpa rasa bersalah dan tidak enak kepadaku dia berkata seperti itu, rasanya sakit.

Sepanjang itu aku terus mencoba mendekatinya lagi, dalam pikiran jahat aku ingin dia putus dengan pacarnya, bukan untuk kembali kepadaku namun untuk menungguku mendapatkan pacar lebih dulu. Aku tentu tak mau dilewati oleh sang mantan yang penuh kenangan ini.

Namun entah kenapa dia terus saja menjauh, bahkan ketika pacarnya tau kalau aku sering menghubunginya lagi, dia marah-marah dan aksesku untuk menghubunginya benar-benar diblokir semuanya hingga aku tak bisa berhubungan dengan mantanku ini.

Kabar mengejutkan datang dengan cepat ketika sebuah undangan datang ke rumah, ternyata itu undangan pernikahan dari mantan. Tak terasa air mataku menetes ketika aku membaca undangan itu, ku lihat ada foto mantan bersama calon istrinya dan mereka terlihat bahagia.

2 hari lamanya aku berfikir untuk menentukan apakah aku akan datang ke pernikahan mantan atau mengabaikannya, namun hampir semua teman-temanku menyuruhku untuk menghadiri pernikahannya karena aku diundang.

Aku nekad datang ke acara pernikahan mantan, di depan rumah istrinya yang ramai dengan hingar-bingar acara pernikahan aku datang seorang diri dengan wajah pucat, pikiran kacau dan mental yang sudah mau jatuh.

Baru sampai di dalam, ku lihat mantan sedang dipeluk oleh istrinya untuk sesi pernikahan dan itu langsung mengingatkanku pada kenangan kami dulu ketika liburan ke pantai dan berfoto seperti pose itu. Hampir saja air mataku menetes, namun aku berusaha tegar dan biasa saja.

Tiba giliranku untuk menyalami mereka dan memberi ucapan selamat, langkahku mulai berat, suara musik dan riuhnya tamu mulai tak terdengar, semua yang ada di sekelilingku seakan memudar dan hilang sementara hanya sosok mantan yang terlihat.

Dia memandangku dengan tatapan yang membuatku terpaku, aku bingung antara mau jalan atau mengurungkan niatku dan lari untuk kabur dari neraka ini. Namun tamu di belakangku mendorongku, mereka juga ternyata sedang antri mau menyalami pengantin.

Aku menyalami istri mantanku, wajahnya jutek melihatku dan senyumnya terlalu dipaksakan. Hingga tiba giliranku menyalami mantanku, dia salah tingkah saat itu dan aku tak kuasa menahan perasaan ini hingga akhirnya aku menangis sejadi-jadinya.

Aku peluk dia dengan erat dan dia seakan ingin melepaskannya namun aku tak peduli, bahkan istrinya juga seakan marah kepadaku dan membantu melepaskan pelukanku itu. Entahlah aku tak ingin melepaskan pelukan ini karena mungkin saja ini yang terakhir, tanpa kata aku tetap memeluknya meski ku dengar banyak orang yang teriak dan sepertinya mencoba memisahkan kami.

Setelah sekian lama aku memeluknya akhirnya lepas juga pelukan itu dan aku harus menghadapi rasa malu yang sangat karena seluruh tamu undangan dan keluarga menatapku dengan sinisnya, yah aku terima semua itu yang penting aku sudah mengungkapkan rasa kehilanganku.

Selamat menikah mantan semoga kamu bahagia dengan istrimu, jangan pernah lupakan aku dan kenangan kita yang indah dulu.

Updated at: 6:59 PM

0 comments:

Post a Comment