Pagi itu aku buru-buru ke stasiun karena harus segera menuju ke Jogja dimana saudara dan teman-temanku telah menunggu karena kami berencana untuk liburan barang beberapa hari di kota penuh kenangan tersebut. Aku mendapat kursi di belakang, dekat toilet dan sambil menggendong tas aku menemukan kursi jatahku di dalam kereta.
Wow, ada seorang gadis cantik yang duduk disitu, tanpa menyapanya aku langsung saja duduk di tempatku. Sebenarnya aku sudah mencoba tersenyum dan hendak menyapanya, namun dia sepertinya sedang sibuk dengan smartphone miliknya dan telinganya tersumbat earphone, jadi aku mengurungkan niat untuk menyapanya.
Aku duduk tepat menghadap sosok bening di pagi itu, kami sama-sama tidak terlalu memperhatikan, namun kondisinya benar-benar awkward dimana kami saling berhadapan, hanya berdua saja namun diam seribu bahasa tanpa ada percakapan sama sekali.
Kalau diibaratkan ini mirip lagunya Jamrud yang Pelangi di Matamu, kalau Jamrud kan hanya 30 menit saja, nah ini 5 jam!
Setengah jam kereta melaju belum ada tanda-tanda apakah dia mau bersahabat atau tetap sibuk dengan smartphone miliknya. Aku pun akhirnya mengabaikan, mungkin saja dia sedang tidak mood untuk meladeni pria kampungan sepertiku. Aku juga meniru gayannya, memasang earphone di telinga dan mencoba pura-pura tidur saja.
Beberapa jam kemudian kereta berhenti, aku yang sudah bosan akhirnya keluar dan jalan-jalan sebentar sembari menunggu pemberangkatan berikutnya. Tanpa sengaja aku menoleh ke jendela dan ternyata dia sedang curi pandang memperhatikanku, hmm aku jadi malu.
Aku masuk kembali dan duduk manis di depan sosok cantik bermata sipit itu, namun dia masih saja sibuk dengan smartphone miliknya sehingga aku tak punya kesempatan untuk sekedar menyapa atau bertanya hal yang basa-basi.
Keadaan canggung itu berlanjut hingga kami turun, bisa kalian tebak? Kami turun di stasiun yang sama! Aku mulai semakin penasaran dengannya, aku mencoba mencarinya barang kali ketemu di stasiun dan ingin nekad bertanya kepadanya, namun semua itu terlambat. Sosok itu sudah hilang dari pandangan mata, dan saat aku melamun teman-temanku memanggil dari bangku tunggu di stasiun.
Yah mungkin itu salahku mungkin juga salah keretanya, yang jelas bukan salah wanita itu. Ini adalah kejadian yang ke sekian kalinya dimana aku bisa berhadapan dengan sosok asing yang mencuri perhatianku namun aku tidak berani untuk melangkah, bahkan untuk sekedar say hello.
0 comments:
Post a Comment