Pengalaman yang pahit merupakan perjuangan hidup, kamu tidak akan bisa menjadi besar tanpa menghadapi cobaan yang berat dalam hidup. Kisah ini adalah kisah nyata dari teman saya yang sedikit saya rubah, semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Setelah lulus kuliah aku belum menemukan pekerjaan yang mapan, sementara pacarku sudah meminta untuk segera dinikahi. Keluargaku akhirnya menikahkanku dengan pacarku yang umurnya masih sangat muda, dengan uang pas-pasan yang kami miliki akhirnya kami menikah dan rasanya aku sangat bahagia bisa bersanding dengan wanita yang ku sayangi.
Aku kemudian mendapatkan pekerjaan, istriku juga bekerja, selain itu aku mulai membuka usaha kecil-kecilan di rumah agar bisa menambah penghasilan. Rasanya semua berjalan dengan lancar, aku dan istriku merasa bahagia, orang tua kami juga bahagia.
Sayangnya manusia memang tak luput dari masalah hidup, tak berselang lama dari pernikahan kami, ibuku meninggal dunia karena suatu penyakit. Itu adalah sebuah hantaman yang sangat menyakitkan untukku, aku merasa sangat kehilangan dan kehidupanku benar-benar berantakkan saat itu.
Istriku yang ku harapkan bisa menghiburku malah seakan acuh dan menganggap aku sudah mulai berubah tak sayang padanya. Aku bahkan sempat memarahinya karena dia tak tahu bagaimana perasaanku saat ditinggal orang yang paling aku sayangi ini.
Sebulan berlalu dari kematian ibuku, aku terus memulai kehidupanku lagi yang sudah usang tanpa kehadiran sosok ibuku. Aku tahu hidup harus terus berjalan dan semua itu sudah takdir, aku tak akan bisa mengembalikan ibuku lagi dan aku harus melupakannya karena aku yakin dia ada di sisi Tuhan dengan tenang.
Baru saja memulai hidup yang baru, datang masalah lagi ketika istriku meminta pisah ranjang. Entahlah aku tak terlalu mempedulikannya karena memang dia mulai acuh kepadaku, bahkan dia tidak pernah menghiburku saat aku kehilangan ibuku.
Namun nyatanya itu adalah masalah yang besar, dia selingkuh di belakangku dengan mantan pacarnya dan dengan tiba-tiba dia meminta cerai kepadaku. Keluarganya tak mempedulikanku, mereka membantu istriku untuk bercerai denganku.
Berbagai fitnah dikeluarkan keluarganya, mereka mengatakan bahwa aku menelantarkan istriku dan tak memberikan nafkah kepadanya. Itu sangat menyakitkan untukku karena meski sedang dalam musibah saat ibu meninggal, aku tak lupa untuk memberikannya nafkah tiap bulan secara lancar.
Meski berat namun aku tetap melepasnya karena dia dan keluarganya sudah ngotot untuk bercerai. Kami bercerai setelah beberapa bulan menikah, dan aku baru tahu masalahnya karena dia selingkuh dengan pria lain juga setelah kami berpisah.
Rasanya hidupku hancur karena kehilangan 2 sosok penting dalam hidup ini, untungnya ayahku sering menghiburku dan memberitahuku agar aku bersabar dengan ujian hidup ini. Ayah adalah orang yang menjadi pelindung dan panutanku saat ini, semoga aku bisa bersabar dengan ujian yang cukup berat ini.
0 comments:
Post a Comment