Ada seorang pria dari desa yang bekerja di kota Jakarta sebagai kuli, gajinya hanya pas-pasan saja, sedangkan proyek yang dia garap bersama rekan-rekannya berhenti selama beberapa bulan karena ada masalah. Hal ini membuat pria itu harus pulang kampung karena jika terlalu lama menganggur di Jakarta, maka uangnya akan habis untuk biaya hidupnya sendiri.
Pulang kampung dan dia meyadari kehidupannya belum berubah, masih susah dan do'a-do'anya belum terkabulkan. Apa saja do'a pria itu? Dia ingin memperbaiki kehidupannya, rumah orang tuanya yang rusak ingin dia perbaiki, saudarnya ingin dia sekolahkan agar tidak seperti dia, dan di usianya yang hampir mencapai 40 tahun, tentu saja dia ingin segera menikah.
Di kampung hidupnya semakin sulit saja, ekonominya goyah karena dia tidak bisa bekerja sedangkan pekerjaan di kota terhenti. Dia berkali-kali mencari kerja di kampungnya namun belum menemukan yang tepat, mau memulai usaha tak punya modal dan pengalaman.
Selama beberap bulan dia menganggur dan kekurangan uang, ditambah lagi dengan saudara-saudaranya yang juga putus sekolah, sementara orang tuanya sudah tidak mampu lagi menafkahi mereka karena sudah tua.
Masalah hidup pria ini bertambah setiap harinya, saudara dan orang tuanya jatuh sakit dan dia harus merawat mereka. Sementara itu, cibiran dari tetangga setiap hari semakin menjadi saja, bahkan beberapa ada yang tega menghinanya dengan sebutan yang sangat menyakitkan seperti "bujang tua", "tidak laku", "jomblo abadi", dan berbagai hinaan lainnya.
Masalah hidup sudah menumpuk mulai dari masalah keluarga, ekonomi, dan jodohnya sehingga hampir saja dia berputus asa dengan kehidupannya yang serba susah itu.
Untungnya pria ini adalah seorang yang sangat sabar dan penuh keyakinan kepada Allah SWT! Dia tetap saja memanjatkan do'a kepada Allah SWT agar masalahnya bisa diselesaikan dan keinginannya juga terwujudkan.
Di saat dia sudah mulai melupakan masalah jodohnya karena kehidupan yang serba sulit itu, tiba-tiba saja datang sebuah tawaran pekerjaan dari tetangga di desa sebelah untuk membangun rumah. Dia langsung mengiyakan saja karena dalam situasi menganggur dan butuh pekerjaan.
Pria ini bekerja keras dan sangat bahagia karena berhasil mendapatkan pekerjaan, keluarganya mulai sembuh dari penyakitnya, dan kebahagiaan itu bertambah dalam seketika saat sang pria bertemu dengan seorang gadis di tempat kerjanya itu. Gadis cantik itu membuatnya terpukau dan teman-temannya menyuruhnya untuk berkenalan, siapa tahu jodohnya.
Sang pria nekad berkenalan dan ternyata diterima dengan baik hati oleh sang gadis, mereka kemudian dekat dan sang pria langsung saja datang ke rumahnya untuk melamar sang gadis. Jodoh tidak kemana, ternyata ayah sang gadis juga tengah ketar-ketir melihat anak perempuannya yang sudah cukup umur belum jua menikah, dia menerima lamaran itu tanpa memberatkan sang pria sama sekali.
Pernikahan dilangsungkan dengan sederhana karena kedua keluarga ini terbilang dari kalangan orang yang miskin, namun mereka bahagia, dan orang-orang di sekitar juga ikut bahagia dengan pernikahan ini.
Dalam waktu yang singkat, pria ini berhasil membangun keluarga barunya dari 0, dia bekerja keras demi menafkahi istri dan anaknya yang masih dalam kandungan, dan rasanya dia selalu saja mendapatkan rejeki yang berlimpah sehingga kehidupannya membaik.
Berselang 1 tahun dia sudah punya jagoan baru, anak pertamanya lelaki yang tampan dan lucu, mereka sudah punya rumah sendiri di sebelah rumah orang tuanya. Rejekinya bertambah sehingga bisa membiayai saudaranya untuk melanjutkan sekolah, dan kehidupannya yang hampir putus asa kini berubah jadi sangat bahagia.
Apa masalah anda saat ini? Apakah masalah itu sudah memuncak dan hampir membuat anda putus asa? Bersabarlah karena ketika kesulitan hidup anda memuncak, bisa jadi itu adalah tanda pertolongan yang sudah dekat dari Allah SWT.
0 comments:
Post a Comment