Keluarga yang Tidak Harmonis Membuatku Jadi Anak Jalanan

Apakah kalian pernah melihat anak jalanan? Apa pendapat kalian? Mungkin sebagian dari kalian akan menganggap anak jalanan adalah sampah masyarakat atau bahkan mencap mereka sebagai kriminal yang harus dihindari. Namun kalian tidak pernah tahu alasan kenapa mereka ada di jalan, kenapa mereka lebih memilih hidup di jalan ketimbang di rumah yang penuh dengan tekanan.

Seperti nasib anak gadis yang satu ini, dia akhirnya memilih jadi anak jalanan karena kondisi keluarganya yang tidak harmonis.

Namaku Aya, seorang anak SMP kelas 3 yang sebentar lagi ujian untuk menentukan kelulusan. Sayangnya aku tidak seberuntung kalian, nasib keluargaku sangat menyedihkan dimana kedua orang tuaku acuh kepada keadaanku, uang sekolah belum dibayar, mereka sibuk dengan urusannya sendiri, masing-masing selingkuh, ayah tidak mau bekerja, dan sering ribut di rumah.

Aku sudah tidak betah di dalam rumah, bahkan aku mulai menganal teman-teman anak punk yang memberikan perhatian kepadaku. Mereka terbuka dan mau menerima aku, kadang aku sempat curhat kepada mereka tentang masalah hidupku, dan mereka yang selalu mendukung aku agar bisa kuat menjalani hidup yang berat ini.

2 minggu aku tidak berangkat sekolah hingga akhirnya salah satu guru datang ke rumah untuk memaksa orang tuaku agar aku mau berangkat sekolah lagi. Akhirnya aku mau berangkat hanya untuk ikut ujian demi orang tuaku, namun mereka tetap saja acuh dengan nasibku.

Setelah lulus aku memilih untuk terus hidup di jalan karena mereka adalah orang-orang yang memberikan aku kebebasan dari segala masalah hidup di rumah. Jika kalian di jalan, pastinya orang tua akan marah bukan?! Namun tidak untukku, orang tuaku malah acuh dengan hidupku dan aku dibiarkan untuk berkeliaran di jalan.

Beberapa tetangga yang pernah bertemu denganku di jalan sering mengajakku untuk pulang ke rumah, namun aku enggan karena di jalan lebih damai ketimbang di rumah yang penuh dengan masalah. Aku tak peduli dengan nasibku kelak, aku sudah memilih untuk tinggal bersama keluarga baruku di jalan ketimbang harus di rumah dimana keluargaku tak mempedulikanku sama sekali.