Untuk kalian yang pernah melewati tahun 1998 tentu masih ingat dengan tragedi Mei yang berhasil membuat presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Namun bagi kalian yang berada di Jawa Timur dan sekitarnya mungkin lebih mengingat isu teror yang dilakukan oleh orang-orang misterius berpakaian hitam rapat seperti ninja yang menakutkan.
Awal mula isu teror
Setelah presiden Soeharto lengser, ada isu teror di daerah Banyuwangi, Jawa Timur dimana dukun santet akan segera dimusnahkan. Sayangnya itu kebohongan karena yang menjadi target pembunuhan adalah para kyai dan ulama NU.
Korban meninggal dengan kondisi yang mengerikan, calon korban ditandai rumahnya dengan tanda silang, pelakunya memakai pakaian rapat tertutup seperti ninja. Hal ini membuat warga ketakutan dan enggan keluar di malam hari.
Siapa sosok ninja itu?
Ada pihak yang mengatakan bahwa para ninja yang menjadi pelaku sangat terlatih untuk aksi seperti ini, bahkan sebagian orang percaya bahwa ninja itu adalah bagian dari sebuah tugas tertentu. Mereka yang tertangkap saat bertugas akan pura-pura jadi orang gila, namun sebagian lainnya bisa kabur dengan cepat seperti ninja.
Kenapa targetnya Ulama NU?
Isu politik dihubungkan dengan isu PKI di Banyuwangi. Yah sebagian orang percaya bahwa ini adalah pembunuhan yang sudah terencana karena mengincar orang-orang khusus yang punya kuasa di daerahnya. Di Jawa Timur, ulama NU menjadi panutan dan suara mereka sangat didengarkan warga, hal ini yang membuat pihak tertentu tidak senang, apalagi saat itu akan diadakan pemilu Presiden.
Antisipasi warga
Dengan merebaknya isu teror ninja yang konon membuat 50 orang meninggal secara tragis membuat warga geram dan mengincar orang-orang yang dicurigai sebagai pelakunya. Tiap malam warga bergantian untuk berjaga guna menghindari kejadian ini berulang dan memakan korban lagi. Selain dengan tindakan fisik, nyatanya ada beberapa tindakan magic yang digunakan warga untuk menangkal serangan ini, salah satunya degan bambu kuning yang konon bisa membuat para ninja kesakitan.
Pelanggaran HAM tanpa penyelesaian
Setelah pembunuhan preman, pembunuhan PKI, dan pembunuhan ulama. Tidak ada penyelesaian kasus hingga menemukan pelaku utamanya. Padahal dengan kondisi korban yang mengenaskan, ini adalah pelanggaran HAM berat dan pelakunya harus mendapat hukuman yang berat pula.
Teror mengerikan seperti ini semoga tidak terjadi lagi di Indonesia karena itu adalah tindakan yang sangat pengecut dan kini adalah masa yang modern dimana persaingan seharusnya dilakukan dengan jujur dan sehat tanpa fitnah tanpa teror dan isu palsu.
0 comments:
Post a Comment