Perbedaan Main Rumah-Rumahan Dulu dan Sekarang

Main rumah-rumahan adalah hal yang sangat menyenangkan ketika kita masih kecil. Saat seperti itu selalu membuat kita tersenyum untuk mengingat teman-teman masa kecil kita yang saat ini entah ada di mana. Jika waktu bisa diulang, rasanya hampir semua anak 90an ingin kembali ke masa itu dan menikmati masa kecil yang indah dan damai.

Meski sekarang main rumah-rumahan masih dijalankan oleh generasi selanjutnya, namun kemajuan jaman sudah merenggut banyak hal berharga yang seharusnya diperjuangkan oleh anak-anak. Terkadang saya suka miris kalau lihat anak sekarang main rumah-rumahan, gak ada seninya.

Main rumah-rumahan dulu

Dulu kalau main rumah-rumahan biasanya dimulai saat pulang sekolah atau ketika hari libur, kumpul bareng sama teman-teman seumuran. Baik anak perempuan maupun anak lelaki kumpul bersama, yang cowok membangun rumah dari daun pisang dan daun salak, sementara yang cewek pada nyiapin makanan yang masaknya pakai kaleng bekas xixixi.

Kalau rumah sudah jadi, lalu kumpul dan makan masakan anak perempuan yang gak tahu bersih atau tidak tapi rasanya enak aja. Setelah selesai makan, mulai deh main drama dimana ada yang jadi bapak, ibu, anak, dan lain sebagainya tanpa ada rasa malu atau saling ejek.

Main rumah-rumahan sekarang

Kalau sekarang main rumah-rumahan memakai mainan asal Cina, sudah penuh mainannya komplit dan rumah-rumahannya di dalam rumah memakai kain panjang. Nanti pada kumpul dan mulai masak-masakan, tapi gak beneran karena makanannya juga dari plastik.

Nah kalau lagi main drama, mulai deh ada yang cie-ciein buat ngejek hingga akhirnya pada malu. Masih kecil udah pada pintar pacaran, kalau dulu main rumah-rumahan yang beneran masaknya, eh kalau sekarang yang beneran adegan orang dewasanya, kan gak lucu yeh?!

Rasanya lucu kalau ingat masa-masa dimana dulu hidup masih serba susah namun bahagia, miskin namun tidak kekurangan segalanya. Nah sekarang hidup sudah makmur tapi rasanya selalu ada yang kurang, anak kecil kehilangan masa bermainnya, yang dewasa sibuk memikirkan urusan bisnisnya.

Updated at: 10:59 PM

0 comments:

Post a Comment