Malam itu adalah malam pertama kami akan menjalankan sholat tarawih berjamaah di Mushola kecil yang ada di komplekku. Aku masih berada di luar sambil ngobrol dengan tetangga sembari menunggu keputusan pemerintah yang sedang melakukan sidang isbat untuk menentukan awal puasa.
Kebetulan penentuannya cukup lama dari jadwal Sholat Isya' sehingga kami masih bisa ngobrol dulu di depan mushola. Aku bisa bertemu dengan para tetanggaku saat itu, beberapa dari mereka memang sibuk bekerja sehingga jarang sekali aku bisa bertemu dan ngobrol seperti ini.
Namun ada satu sosok yang cukup mengagetkanku, seorang kakek yang mendekatiku dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman denganku. Aku cukup tertegun saat itu melihat sang kakek masih sehat dan bisa mengikuti sholat tarawih berjamaah, padahal kakek lain seusianya banyak yang sudah dipanggil oleh Allah SWT dan sebagian lainnya sudah sakit-sakitan.
Aku tersenyum kepada sang kakek sembari mengingat masa lalu bersamanya, aku berkata kepadanya dengan lirih "kita ketemu lagi ya kek, bisa sholat bareng lagi". Dan kakek itupun tersenyum sambil menjawab ucapanku dengan lirih, namun sayangnya aku kurang jelas mendengar jawabannya. Akhirnya kami memutuskan masuk ke mushola ketika Imam sudah masuk dan Iqamah dikumandangkan.
Ada sebuah hadits riwayat Ibnul Mubarak dalam kitab Az-Zuhd yang mengatakan "apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka (dalam berbuat kebaikan) dahulu di dunia, maka mereka pun bertanya kepada Allah SWT, "Ya Rabb .. kami tidak mendapati sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia sholat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami", Maka Allah SWT berfirman 'pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar zarrah' ".
Dalam hadits di atas terlihat betapa pentingnya seorang sahabat yang di dunia menjadi teman dalam berbuat kebaikan karena kelak di akhirat bisa menjadi penolong. Sebaik-baiknya persahabatan adalah untuk bekerja sama dalam mencari keridhaan Allah SWT.
Aku masih ingat sang kakek, dia rajin datang ke masjid untuk sholat berjamaah padahal tubuhnya sudah sangat lemah, terkadang tertinggal dalam melakukan gerakan sholat, dia selalu ada di pinggir karena menyandar pada dinding mushola akibat tubuhnya yang tidak kuat lagi, namun semangatnya sungguh luar biasa.
Semoga Allah SWT memberikan umur panjang kepadanya untuk terus beribadah di dunia dan semoga Allah SWT ridha kepadanya dan apa yang diperbuatnya.
0 comments:
Post a Comment