Petani Baik Hati, Burung Camar dan Pohon Dewa

Dahulu kala ada seorang petani miskin yang hidup sendirian di pinggir hutan, dia sangat miskin dan lemah. Pekerjaan pak tani hanya membantu tuan tanah untuk mengerjakan lahannya, namun gajinya sangat kecil sehingga dia hidup kekurangan. Meski begitu, pak tani tetap bersabar dan menerima semua itu, dia juga tidak pelit dengan tetangganya.

Suatu ketika pak tani hendak ke hutan untuk mencari kayu bakar karena saat itu musim dingin. Di tengah jalan dia melihat ada anak burung camar yang lemah dan kedinginan, sepertinya anak burung itu jatuh ketika dibawa induknya.

Pak tani membawa anak burung itu ke rumah dan merawatnya dengan baik. Diberikan makan dan ditempatkan di tempat yang hangat, burung itu tumbuh dengan cepat dan sehat.

Setelah burung camar itu tumuh dewasa, pak tani melepaskannya agar bisa berkumpul dengan teman-temannya. Saat itu pak tani merasa sedih karena burung camar itu adalah satu-satunya teman di rumahnya, setelah burung itu pergi, pak tani merasa kesepian.

Namun ternyata burung camar itu tidak melupakan pak tani, sebulan sekali dia datang membawakan biji buah dan sayuran pada pak tani. Biji itu ditanam di sekitar rumahnya dan dalam waktu singkat tumbuh menjadi tanaman yang subur dan berbuah, dari buah dan sayur itu pak tani bisa makan tiap harinya.

Namun kemudian datang musim kemarau panjang yang membuat tanaman di sekitar rumahnya mati kekeringan, pak tani merasa risau karena tidak punya makanan. Untungnya burung camar datang ke rumah dan membawakan biji buah yang berbeda, setelah ditanam di tempat yang kering ternyata bisa tetap tumbuh dan berbuah lebat.

Pohon ini sangat kuat, meski musim dingin ataupun musim panas tetap tumbuh subur dan berbuah lebat, pak tani menamainya buah dewa pemberian dari burung camar sahabatnya itu. Pohon ini tumbuh dengan sangat cepat, buahnya enak, dan pak tani menjualnya ke pasar.

Sejak saat itu hidup pak tani mulai membaik dan dia mulai menjadi orang kaya hanya dengan menjual buah dewa pemberian burung camar itu. Mereka hidup dengan bahagia bersama-sama.

Updated at: 2:00 AM

0 comments:

Post a Comment