Pada zaman dahulu monyet dan kura-kura bersahabat, mereka selalu pergi bersama-sama setiap hari. Jika ada yang sedang mengalami kesusahan, maka yang lain akan langsung membantunya tanpa pamrih. Penduduk hutan bahkan iri dengan kebersamaan kedua binatang ini karena mereka bisa bersahabat dengan baik.
Namun suatu ketika mereka menemukan sebuah pohon pisang kecil, keduanya hendak menanamnya agar kelak bisa dipanen. Si kera meminta agar pohon pisang itu dibelah menjadi 2 bagian, bagian bawah untuk si kura-kura dan bagian atas untuk si kera.
Setelah memotong pohon pisang itu, mereka kemudian menanamnya di samping rumahnya masing-masing. Beberapa bulan kemudian pohon pisang si kura-kura mulai tumbuh, dan berbuah, hingga akhirnya matang. Sementara pohon pisang si monyet langsung mati sejak awal ditanam, hal ini karena monyet tidak tahu bahwa bagian atas batang pisang tidak bisa ditanam lagi.
Setelah pisangnya matang, kura-kura mengundang monyet untuk datang dan ikut memanen buah pisangnya. Si monyet tentu saja sangat senang mendapat ajakan ini, dia bergegas datang ke rumah si kura-kura untuk memetik buah pisang.
Kura-kura : hai monyet, aku tak bisa memanjat. Bisakah kau tolong memetikkan buah pisangku yang sudah matang itu? Nanti aku bagi untukmu.
Monyet : baiklah kura-kura, aku akan memetiknya untukmu.
Setelah monyet naik ke atas pohon pisang, dia melihat banyak pisang yang matang dan lezat, saat itu dia mulai mencicipinya satu per satu tanpa izin kepada si kura-kura. Namun karena monyet mulai rakus, dia ingin menguasai semua pisang itu dan tidak ingin membagi pada si kura-kura.
Si kura-kura yang memanggil monyet untuk menjatuhkan buah pisang ke bawah diabaikan, hal itu membuat kura-kura marah. Akhirnya kura-kura memotong batang pohon pisangnya itu dan monyet jatuh ke bawah.
Monyet kesakitan karena jatuh, dan kura-kura menasehati monyet agar tidak rakus lagi. Monyet mengaku salah dan meminta maaf, mereka kemudian berteman kembali dan menikmati buah pisang itu bersama-sama.
0 comments:
Post a Comment