Dahulu kala pulau Andalas (Sumatera) adalah sebuah pulau yang terpisah oleh sebuah selat yang sempit, di bagian barat terdapat kerajaan Alam yang makmur dengan rajanya Sultan Alam yang bijaksana, sedangkan di bagian barat terdapat kerajaan Daru yang dimpimpin Sultan Daru yang kejam. Dua pulau terpisah itu dijaga oleh seekor naga bernama naga Sabang yang bersahabat dengan sultan Alam.
Sultan Daru sangat iri dengan kemakmuran negeri Alam, dia berkali-kali hendak menyerang kerajaan alam namun selalu dihadang oleh naga Sabang. Hingga akhirnya, raja Daru meminta bantuan kepada 2 raksasa sakti yang bernama Seulawah Agam dan Seulawah Inong untuk bisa mengalahkan naga Sabang agar dia leluasa menyerang negeri Alam yang makmur.
Sang naga mengetahui akan perihal kedatangan raksasa sakti itu, dia kemudian memberitahukan kepada raja Alam agar nantinya jika dia kalah bertarung, Sultan Alam harus segera membawa rakyatnya ke atas gunung yang tinggi karena akan terjadi bencana besar jika naga Sabang mati di tangan 2 raksasa sakti itu.
Pertarungan naga Sabang melawan 2 raksasa sakti berlangsung cukup lama dan sengit, namun akhirnya 2 raksasa itu mampu mengalahkan sang naga dan melemparkannya ke lautan. Kematian naga Sabang membuat selat yang dijaganya tak stabil sehingga kemudian 2 pulau yang terpisah di Andalas itu bersatu dan menyebabkan gempa yang dahsyat.
Ketika terjadi gempa karena 2 pula Andalas yang terpisah menyatu, air laut di sekitar pantai surut dan menyebabkan banyak ikan terdampar, hal ini membuat raja Daru dan rakyatnya kegirangan dan langsung menuju ke pantai untuk mengambil ikan-ikan itu. Namun Sultan Alam yang ingat dengan pesan sang naga akhirnya memerintahkan rakyatnya untuk segera menuju ke gunung dan bukit yang tinggi.
Benar saja apa yang diucapkan sang naga, tak berselang lama setelah terjadi gempa, tiba-tiba datang gelombang tsunami besar yang menghantam daerah situ dan menyebabkan 2 raksasa terlempar ke daratan jauh, sedangkan sultan Daru dan rakyatnya juga terbawa arus gelombang, mereka semua binasa.
Andalas dikuasai oleh sultan alam yang bijaksana setelah kedua pulau itu bersatu, mereka membangun kembali kerajaan yang hancur karena tsunami dan kini menjadi negeri yang makmur dan sejahtera. Kota yang dibangun kembali itu diberi nama Koeta Radja, pantai bekas kepala naga dinamai Ulee Leue (kepala ular), tempat kuburan raksasa sakti dinamai Seulawah Agam dan Seulawaj Inong, sedangkan pulau dari bekas tubuh naga disebut Pulau Weh (menjauh) atau pula Sabang.
0 comments:
Post a Comment