Di sebuah hutan rimba, ada seekor harimau sombong yang ingin menjadi raja hutan dan berbuat seenaknya sendiri. Dia menantang semua hewan untuk bertarung dengannya agar dia bisa menjadi yang terkuat dan diakui sebagai raja hutan. Hal ini membuat banyak hewan menjadi takut karena mereka tidak ingin punya raja yang berperangai buruk seperti si harimau.
Masalah ini sampai ke telinga si kancil yang cerdik dan bijaksana, akhirnya dia memutuskan untuk menyadarkan harimau yang sombong itu.
Kancil menemui harimau dan memberikan tantangan kepadanya agar jadi raja hutan,
Kancil : hay harimau, aku akan mengakuimu sebagai raja hutan kalau kau bisa menyelesaikan tantangan yang ku berikan padamu.
Harimau : beraninya kau meremehkanku kancil, seharusnya saat ini juga kau sudah mengakui aku sebagai raja rimba karena tak ada yang mengalahkanku.
Kancil : masih ada 1 lagi yang belum kau kalahkan wahai harimau
Harimau : hah?! hewan apa yang belum ku kalahkan itu, apakah gajah? badak? buaya? semuanya sudah ku kalahkan.
Kancil : di tepi hutan ada makhluk yang bernama manusia, kalau kau bisa mengalahkan mereka, maka aku akan mengakuimu sebagai raja rimba dan aku akan patuh padamu.
Harimau : baiklah, aku akan mengalahkan manusia dengan mudah.
Kemudian berangkatlah kancil dan harimau ke pinggiran hutan, tepatnya di pemukiman warga yang ramai. Harimau sudah tidak sabar untuk mengalahkan manusia yang ada di sana, dia sangat bernafsu untuk membuktikan dirinya raja hutan.
Harimau melihat seorang anak kecil yang sedang bermain, dia hendak menyerangnya namun dilarang oleh si kancil dengan alasan bahwa manusia itu masih kecil dan bukan lawan sepadan dari harimau. Lalu ada kakek tua yang hendak diserang harimau, namun dilarang pula oleh kancil dengan alasan yang sama. Kancil mengatakan bahwa dia ingin memberikan lawan yang sepadan pada harimau.
Akhirnya mereka menemukan manusia yang sepadan, dia adalah seorang prajurit yang lengkap dengan senjata berupa senapan dan tombak. Harimau menyerang manusia itu dengan buas, namun belum sampai mendekat, manusia itu sudah menembakinya dan membuatnya kesakitan, lalu tombak dilemparkan oleh tentara itu dan mengenai tubuh harimau.
Si harimau kesakitan dan ketakutan, dia lari terbirit-birit masuk ke dalam hutan. Setelah peristiwa itu, akhirnya harimau malu untuk mengakui dirinya sebagai yang terkuat, dia saja tidak bisa mengalahkan manusia yang ukurannya lebih kecil darinya.
0 comments:
Post a Comment