Kisah Si Kancil Cerdik Menipu Sekumpulan Buaya

Pada suatu hari yang cerah, si kancil berjalan sendirian hendak menuju ke rumah bangau untuk menghadiri undangan sebuah pesta. Namun di tengah jalan, si kancil terhenti karena melihat sungai yang deras sedangkan dia tidak bisa berenang menyeberangi sungai tersebut.

Dia masih bingung cara menyeberangi sungai itu, kalau dia membuat jembatan atau rakit terlebih dahulu, pasti membutuhkan waktu yang lama dan dia akan terlambat datang ke pesta. Jika dia memaksakan menyeberangi sungai, dia takut terbawa arus dan tenggelam.

Saat dia berfikir untuk menyeberangi sungai berarus deras tersebut, tiba-tiba saja muncul buaya yang menangkap kaki si kancil. Betapa kagetnya kancil saat itu sehingga dia berteriak ketakutan, namun hal itu malah membuat buaya tertawa terbahak-bahak karena merasa bangga sudah menangkap si kancil.

Kancil : tolong, tolong, lepaskan aku!
Buaya : hahahahaa aku berhasil menangkapmu kancil, kamu akan ku jadikan santapan bersama teman-temanku
Kancil : tolong, jangan makan aku
Buaya : hahahahaa takkan ku lepaskan kau kancil

Sekumpulan buaya mendekati kancil yang sudah tertangkap, mereka tak sabar untuk segera menyantap daging si kancil yang terlihat sangat lezat. Hal ini tentunya membuat si kancil ketakutan, dia bingung bagaimana caranya untuk lepas dari bahaya ini, sedangkan dia masih harus melanjutkan perjalanannya ke rumah si bangau.

Untungnya kancil adalah hewan yang cerdik, dia bisa berfikir dalam situasi yang berbahaya itu, dan dia memiliki ide jenius untuk bisa lepas dari sekumpulan buaya dan menyeberangi sungai deras guna bisa datang tepat waktu ke tempat si bangau.

Kancil : baiklah buaya, aku sudah tertangkap dan silakan makan aku bersama teman-temanmu
Buaya : hahahaha tentu saja kancil, kau takkan kami sia-siakan sedikitpun
Kancil : kalau boleh tahu, berapa jumlah kalian wahai buaya
Buaya : untuk apa kau menanyakan hal itu kancil, apa kau mau membodohi kami?
Kancil : oh tentu saja tidak buaya, aku hanya takut kalau kalian berebut dagingku dan ada yang tidak mendapatkan bagian. Itu tidak adil, dan aku tidak ikhlas
Buaya : hah, betul juga yah. Wah aku tidak tahu berapa jumlah kami
Kancil : aduh kalian ini bagaimana sih, apa harus aku bantu untuk berhitung?
Buaya : hitunglah kami kancil, tapi jangan coba-coba kabur yah
Kancil : baiklah, tapi kalian berbaris dulu dari sisi sungai ini ke sisi sungai yang di depan sana
Buaya : ok ok, tapi jangan kabur kau kancil

Kemudian buaya berbaris rapi mengikuti perintah kancil, sedangkan si kancil mulai menghitung buaya-buaya itu dengan cara menaikinya satu per satu hingga ke sisi sungai yang ada di seberang.

Kancil : satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh (sampai di seberang sungai)
Buaya : berapa jumlah kami kancil?
Kancil : Jumlah kalian pas 10 ekor buaya, ok terimakasih atas bantuannya yah (tertawa jahat)
Buaya : eh, cepat kesini kancil, kenapa kau menjauh? kami akan segera memakanmu
Kancil : apa aku harus kembali lagi dan menjadi santapan kalian, aku apa kalian yang bodoh?
Buaya : kau sudah menipu kami kancil, awas kau

Dan seketika itu pula, kancil langsung lari menjauh menuju ke rumah bangau dengan selamat, dia berhasil melewati sungai yang deras dengan bantuan dari para buaya yang bodoh.

Updated at: 8:42 PM

0 comments:

Post a Comment