Dongeng Si Kancil Menolong Kerbau yang Hendak Dimakan Buaya Tidak Tahu Diri

Pada suatu siang yang panas, kancil merasa kehausan dan menuju ke sungai yang jernih airnya untuk minum dan menghilangkan rasa dahaganya. Namun ketika sedang menikmati air sungai yang segar itu, dia mendengar jeritan minta tolong dari balik semak-semak. Hal ini membuat si kancil penasaran dan segera menengoknya.

Sebuah pemandangan yang menakutkan ada di hadapan si kancil, seekor kerbau tengah berjuang dari gigitan buaya yang kuat mencengkeram kakinya. Meskipun sudah kepayahan, namun kerbau itu masih berjuang untuk melepaskan diri sembari berteriak minta tolong.

Si Kancil kemudian mendekati buaya dan kerbau itu, dengan sikap yang datar dan polos kancil bertanya kepada mereka,

Kancil : Apa yang sedang kalian lakukan teman-teman?
Kerbau : Tolong cil, aku mau dimakan oleh buaya jahat ini
Buaya : Diam kau kerbau bodoh, dan kau kancil jangan banyak bicara ikut campur urusan kami
Kancil : Oh maaf deh kalau mengganggu kalian, ya sudah aku pergi saja (pura-pura hendak pergi)

Namun tiba-tiba si kerbau memanggil si kancil untuk minta tolong lagi, dan kancil mulai menanyakan perihal kesulitan si kerbau dan keras kepalanya si buaya,

Kerbau : kancil jangan pergi kamu, tolong aku!
Kancil : aku mau menolong tapi tadi dilarang oleh buaya, mau bagaimana lagi coba?
Buaya : benar cil, lebih baik kamu pergi saja jangan ganggu urusan kami
Kerbau : tolong cil, aku sudah ditipu oleh buaya tidak tahu diri ini
Kancil : loh loh memangnya kenapa kok kamu mengatai buaya tidak tahu diri
Kerbau : jadi ceritanya tadi aku melihat buaya sedang terjepit di bawah pohon yang tumbang cil, lalu dia meminta tolong kepadaku dengan memelas, jadi aku menolongnya, eh dia malah menggigit kakiku dan ingin memakanku
Buaya : benar cil, aku benar-benar beruntung hari ini, sudah tertolong dari pohon yang menimpaku dan kini aku bisa mendapatkan makanan yang tersedia hahahaa (tertawa sombong)

Si kancil berfikir sejenak, dia mencari cara untuk bisa membantu kerbau yang malang itu, dan selang beberapa lama dia menemukan ide untuk menolongnya,

Kancil : wah kau memang bodoh ya kerbau, kenapa mau saja menolong buaya itu, ku pikir buaya yang benar dan kamu yang bodoh (pura-pura mendukung buaya)
Kerbau : kenapa kau malah mengejekku kancil (buaya semakin sedih saja)
Buaya : hahahahaa kau memang cerdik cil, kau tahu bahwa kerbau ini memang dungu
Kancil : tapi aku kan tidak melihat kejadiannya, jadi aku tidak bisa mendukungmu 100% wahai buaya, ku pikir kamu juga salah
Buaya : loh kok kamu ragu kepadaku cil?
Kancil : iya jelas, aku kan gak lihat bagaimana kejadiannya. Kalau boleh, aku ingin melihat kejadian waktu kerbau menolongmu agar aku bisa melihat bagaimana kebodohan si kerbau ini
Buaya : hahahahaa kalau kau melihatnya pasti kau juga akan tertawa terbahak-bahak cil, baiklah aku akan menunjukkan bagaimana kejadiannya. Hey kau kerbau, kita ulangi lagi kejadian yang tadi, tapi awas kau jangan lari
Kerbau : baiklah aku akan mengikuti perintahmu, sebenarnya aku tidak bodoh
Buaya : diamlah kau kerbau

Kemudian si buaya melepaskan gigitan di kaki si kerbau, dan si kerbau mengangkat kembali batang pohon yang tadi menimpa tubuhnya, dengan semangat dia menceritakan kejadian itu dari awal,

Buaya : jadi seperti ini cil kejadiannya, aku tertindih seperti ini dan tak bisa lepas, kemudian si kerbau datang dan segera mengangkat batang pohon ini, Hey kerbau cepat angkat batang pohon ini
Kerbau : iya aku akan mengangkatnya kembali
Kancil : heh kerbau, apa kau mau menolongnya lagi? Padahal kau tahu kan jika kau angkat kayu itu, maka kakimu akan digigit oleh si buaya
Kerbau : eh iya juga ya cil
Buaya : heh kerbau cepat angkat pohon ini, berat sekali aku sudah tak kuat
Kancil : ayo kerbau kita pergi saja
Kerbau : baik cil, rasakan itu buaya tidak tahu terima kasih, aku tak akan menolongmu lagi
Buaya : awas kau cil sudah menipuku, kau juga kerbau dungu awas saja kalau ketemu lagi akan ku makan kau sampai tulang-tulangmu
Kancil : itu balasan untukmu wahai buaya yang tidak tahu terima kasih

Dan akhirnya si kerbau selamat dari buaya itu, sedangkan si buaya itu kembali tertindih pohon besar yang membuatnya tidak bisa bergerak.

Pesan cerita : jadilah orang yang tahu terima kasih, jika sudah ditolong orang lain maka kita tidak boleh membalasnya dengan kejahatan. Kalau mau menolong orang juga harus berhati-hati, jangan terlalu bodoh seperti kerbau itu.

Updated at: 1:09 AM

0 comments:

Post a Comment