Kisah Keteladanan Nabi Zakaria 'Alaihissalam

Nabi Zakaria AS adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada bani Israel di Palestina, beliau adalah seorang yang senantiasa berdzikir dan beribadah kepada Allah SWT. Tidak banyak kisah yang menjelaskan bagaimana masa kecil dan masa muda nabi Zakaria AS karena kebanyakan informasi mengenai beliau hanya ketika di masa beliau sudah diangkat menjadi seorang nabi.

Menurut salah satu sumber yang saya baca, istri nabi Zakaria AS bernama Isya, dan mereka adalah pasangan yang belum dikaruniai seorang anak hingga usianya menua, ada yang mengatakan bahwa nabi Zakaria AS mencapai umur 100 tahun sebelum beliau akhirnya dikaruniai seorang anak yang soleh sebagai penerus beliau dalam menjaga ajaran Islam pada masanya.

Isya, istri Zakaria memiliki saudara bernama Hannah yang merupakan istri dari Imran, salah satu orang shaleh di masa itu. Kemudian Hannah melahirkan seorang anak perempuan dan diberi nama Maryam, kelak beliau adalah ibu dari nabi Isya AS. Sebenarnya Imran berdo'a kepada Allah SWT untuk memberinya anak lelaki yang kelak akan menjadi penjaga Baitul Maqdis, namun Allah SWT berkehendak lain dan memberikannya anak perempuan, namun Imran sudah bernadzar dan mereka tetap melaksanakan nadzarnya.

Pada masa Maryam masih kecil, Imran meninggal dunia dan membuat istrinya tidak bisa merawat anak perempuannya sedangkan beliau sudah tua. Akhirnya beliau menitipkan Maryam kepada nabi Zakaria AS setelah sebelumnya terjadi perdebatan di kalangan orang soleh di sekitar mereka karena kebanyakan berebut ingin merawat Maryam yang dianggap keturunan orang soleh. Akhirnya perdebatan itu dihentikan dengan undian dimana Maryam kecil disuruh memilih pena dan pena nabi Zakaria AS yang dipilih. Namun orang-orang itu tidak puas dan mengadakan undian hingga 3 kali, dengan melemparkan pena ke sungai, pena yang melawan arus berhak merawat Maryam dan nabi Zakaria AS yang menang.

Maryam dirawat oleh nabi Zakaria AS dan istrinya, beliau diberikan tempat khusus di dalam Baitul Maqdis, sebuah mihrab khusus untuk Maryam yang memang diperintahkan menjaga masjid itu sesuai nazar ayahnya. Sesekali nabi Zakaria AS menjenguk Maryam di mihrab itu, dan beliau sering menemui ada buah-buahan musim dingin padahal saat itu musim panas, kadang pula ada buah-buahan musim panas padahal kala itu musim dingin. Ketika nabi Zakaria AS menanyakan asal buah itu, Maryam menjawab bahwa itu adalah pemberian dari Allah SWT.

Pada saat itu nabi Zakaria AS sudah tua dan istrinya mandul, namun beliau mengharapkan keturunan yang akan meneruskan perjuangannya dalam menjaga ajaran agamanya. Kemudian Alalh SWT memberikan seorang anak kepada nabi Zakaria AS dalam keadaan beliau sudah tua dan istrinya yang mandul, ini adalah sebuah keajaiban yang diberikan Allah SWT atas do'a-do'a nabi Zakaria AS. Dengan pertanda 3 hari 3 malam nabi Zakaria AS tidak dapat berbicara padahal beliau sehat, kemudian lahirlah seorang anak bernama Yahya, yang kelak akan menjadi seorang nabi.

Nabi Yahya AS sendiri adalah sebuah anugrah dan mukjizat yang diberikan Allah SWT, nama Yahya sendiri bukan pemberian nabi Zakaria AS maupun istrinya, namun itu adalah nama pemberian langsung dari Allah SWT. Begitulah Allah SWT memberikan mukjizatnya kepada para nabi, terkadang dengan hal-hal yang sulit diterima oleh akal manusia, Allah SWT maha berkehendak atas segala sesuatu.

Dari kisah nabi Zakaria AS, kita diajarkan keteladanan beliau dalam menanti keturunan hingga akhir hidupnya. Ini merupakan sebuah kisah yang snagat cocok untuk pasangan yang susah punya anak, jangan berputus asa karena Allah SWT maha berkehendak, janganlah lelah berdo'a dan berharap kepada-Nya.

Updated at: 8:56 PM

0 comments:

Post a Comment