Kisah Keteladanan Nabi Yahya 'Alaihissalam

Nabi Yahya AS adalah seorang nabi yang khusus, nama beliau bukan pemberian orang tuanya (nabi Zakaria AS) melainkan diberikan langsung oleh Allah SWT. Nabi Yahya AS lahir ke dunia ketika orang tuanya sudah sangat tua, dengan kabar yang dibawa oleh malaikat Jibril, nabi Zakaria AS diberikan mukjizat ketika istrinya yang mandul bisa melahirkan anak pada usia yang sudah sangat tua.

Sejak kecil nabi Zakaria AS sangat berbeda dengan anak-anak seumurannya, dia lebih sibuk untuk belajar dan berbakti kepada orang tuanya. Bahkan Allah SWT memberikan alkitab (Taurat) kepada Yahya AS untuk dipelajari sementara usianya kala itu masih anak-anak. Dikatakan bahwa nabi Yahya AS sejak kecil sudah memiliki ilmu yang tinggi, Allah SWT memberikan Yahya AS sebuah kecintaan yang khusus. Nabi Yahya AS sudah menjadi panutan kaumnya sejak beliau masih kecil, beliau diutus kepada bani Israil di daerah Palestina.

Nabi Yahya AS adalah seorang yang penuh kasih sayang, hewan, tumbuhan, bahkan gurun dan gunung mencintai beliau. Terkadang nabi Yahya AS tidak makan hanya karena memberikan jatah makanannya kepada para binatang. Beliau suka menyendiri di gunung, di dalam gua dan di berbagai tempat lain, beliau shalat dan berdzikir kepada Allah SWT diiringi dengan tangisan. Nabi Yahya AS akan kembali kepada kaumnya ketika Allah SWT memberikannya perintah.

Nabi Yahya AS mengajak kaumnya untuk bertaubat dan memandikan mereka di sungai Jordan, beliau mengajak kaumnya untuk hanya menyembah kepada Allah SWT, mengajak mereka shalat, puasa, dan senantiasa berdzikir. Nabi Yahya AS adalah utusan Allah SWT yang sangat taat dan dicintai oleh kaumnya, tiada diantara kaumnya yang membenci beliau.

Namun di Palestina ada seorang raja yang bernama Herodes,  Raja itu merasa iri dengan Yahya AS karena dipuja-puja oleh kaumnya, sedangkan raja itu tidak. Suatu ketika, Raja ingin memperistri keponakannya sendiri yang merupakan penari yang cantik, ketika sang raja meminta izin kepada nabi Yahya AS, ternyata sang nabi tidak mengizinkannya karena itu adalah pernikahan sedarah. Raja marah dan kemudian memenjarakan nabi Yahya AS.

Keponakan raja melihat Yahya AS dan jatuh cinta kepadanya, namun nabi Yahya AS hanya mencintai Allah SWT dan menolak wanita itu. Hal ini membuat keponakan raja marah dan meminta sang raja membunuh nabi Yahya AS, itulah alasan kenapa akhirnya nabi Yahya AS dikatakan meninggal secara tragis di usia muda (30 tahun). Meski begitu, nabi Yahya AS adalah nabi yang soleh, beliau meninggal dalam keadaan mati syahid.

Dikisahkan nabi Yahya AS hidup sejaman dengan nabi Isa AS, mereka masih sanak saudara dekat karena ibu nabi Yahya AS adalah saudari Maryam, ibu nabi Isa AS. Ada sebuah kisah yang mengatakan bahwa nabi Isa AS pernah meminta nabi Yahya AS untuk memintakan ampun atas dirinya kepada Allah SWT, hal ini karena nabi Isa AS memberikan salam kepada Allah SWT sedangkan Allah SWT menyalami nabi Yahya AS.

Kisah nabi Yahya AS mengajarkan kita tentang bagaimana bersikap sebagai seorang anak kepada orang tuanya, bagaimana memanfaatkan waktu tanpa diisi dengan hal-hal yang sia-sia, bagaimana selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, bagaimana beliau mencontohkan untuk terus memegang syariat agama yang benar tanpa rasa takut.

Updated at: 9:07 PM

0 comments:

Post a Comment