Jangan Biarkan Anak Anda yang Masih Dibawah Umur Naik Motor Sendiri Di Jalan Umum

Di jaman sekarang, terkadang orang tua tak mengindahkan aturan hukum yang berlaku hanya demi sebuah gengsi. Hal seperti itu bukan terjadi di perkotaan saja, karena nyatanya di desa sudah banyak pelanggaran hukum yang terjadi mulai dari lingkungan keluarga, mereka menganggap bahwa hukum adalah musuh yang tak berguna.

Seorang ayah membelikan anaknya sebuah sepeda motor baru, padahal anaknya masih kelas 1 SMP dan jelas dia belum punya SIM ataupun berhak membuat SIM di kantor polisi, bukan?! Namun sang ayah tetap membelikan anaknya sebuah motor baru karena tetangganya juga sudah beli motor, dia tidak ingin kalah gengsi dengan tetangganya.

Satu minggu anak kecil itu belajar naik motor barunya di lapangan, dia senang sekali bisa naik motor sendiri dan dia selalu menaiki motor barunya itu di jalan-jalan desanya untuk sekedar pamer saja. Setelah satu bulan dan dirasa cukup terampil, sang ayah membiarkan anaknya membawa motor ke kota, satu pesan sang ayah untuk anaknya adalah "hindari razia polisi".

Sang anak mulai berani jalan-jalan ke kota, tanpa memakai helm dan dia tidak pernah terkena razia, hal itu membuat ayahnya bangga dan sang anak semakin seenaknya sendiri. Kadang dia membawa 2 orang temannya jalan-jalan, satu motor dipakai bertiga hanya untuk jalan-jalan tidak penting, namun entah kenapa hal itu tidak menjadi sebuah masalah untuk orang tuanya.

Mungkin hanya ibunya saja yang sering melarangnya memakai motor ke kota, sang ibu khawatir akan keselamatan anaknya itu, namun sang ayah dan anaknya selalu mengabaikan peringatan sang ibu dan berdalih sang anak sudah dewasa dan terampil.

Hingga datang kejadian yang tidak diharapkan, ketika ada sebuah razia gabungan di jalan, sang anak melintas dengan membonceng 2 orang temannya, tanpa memakai helm dan tentu saja belum punya SIM. Sang anak hanya ingat pesan ayahnya untuk menghindari polisi, dan dengan sekonyong-konyong dia berusaha kabur dari razia, hal itu membuat salah satu polisi mengejarnya.

Naas untuk sang anak, dia yang dalam keadaan panik kabur dari pak polisi menabrak mobil dari arah berlawanan dan terpental di jalan. Sang anak terseret 10 meter bersama motornya, terlihat dia mengerang kesakitan karena kulitnya tergerus aspal jalan, namun dia masih beruntung, 2 orang temannya yang dibelakang lebih naas lagi, mereka terlempar dari motor dan meninggal dunia karena terlindas bus yang melintas.

Kejadian itu membuat geger banyak orang, polisi kemudian menyelidiki kasus ini dan akhirnya menetapkan sang ayah sebagai tersangka karena bertanggung jawab membiarkan anaknya memakai motor, padahal masih di bawah umur. Dia juga didakwa bersalah karena kematian 2 teman sang anak, dan akhirnya dia harus mendekam di penjara karena kelakuan anaknya itu.

Kini sang anak cacat karena kakinya mengalami patah tulang, dia juga dibenci di lingkungannya karena dianggap biang keladi atas kematian 2 teman yang memboncengnya, sementara sang ayah di penjara menjalani hukuman, sang ibu stres menghadapi keadaan ini.

Updated at: 9:46 PM

0 comments:

Post a Comment