Pada saat perayaan hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember, biasanya di sekolah dasar ada tugas dari guru kepada para siswanya untuk menuliskan berbagai hal tentang ibunya. Mulai dari puisi, pantunt, kisah, cerita lucu, gambar, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan ibu mereka. Namun ada sebuah cerita tentang bocah SD yang masih polos dalam menuliskan tentang ibunya untuk tugas yang diberikan oleh gurunya, yuk baca (siapin tisu!)
"Nama saya Budi, saya kelas 3 SD.
Saya ingin bercerita tentang ibu saya,
Ibu saya orangnya galak, suka memarahi saya
Kalau saya main terus, ibu saya marah-marah
Ibu marah juga kalau nilai saya jelek
Apalagi kalau ketahuan main PS, ibu saya menjewer telinga saya
Ibu bahkan memukul saya dengan sapu kalau saya nakal
Dia suka memarahi saya setiap hari
Tapi waktu saya membolos sekolah dan main PS
Saya tidak dijemput ibu
Pas saya pulang ke rumah
Ternyata ibu sudah meninggal dunia
Saya sedih dan menangis
Saya berjanji di depan ibu yang tidur tenang
kalau saya tidak akan nakal lagi
Saya tidak akan main PS dan bolos sekolah lagi
Ibu saya galak, tapi saya sayang ibu
Semoga ibu bersama para bidadari di surga
Budi kangen sama ibu, Budi sayang ibu"
Lucu yah? Seorang anak SD yang polos menceritakan tentang ibunya yang galak ketika dia nakal, dengan polosnya dia mengingat-ingat kejadian demi kejadian yang ternyata tidak akan terulang lagi karena sang ibu sudah meninggal dunia (siapa yang menaruh bawang disini? Mataku pedih).
Kadang kita yang masih punya orang tua lengkap, boro-boro berbakti kepada mereka, malah kita hanya menganggap orang tua sebagai mesin ATM untuk kita. Mereka kita sayangi kalau sudah memberikan uang dan makanan, ups tak jarang kita juga tidak mau memakan masakan ibu karena tidak enak, padahal ibu sudah memasak dengan sepenuh hati untuk kita.
Semua itu baru terasa ketika ibu sudah tiada, ayah sudah tiada, dan kita baru menyadari kalau kita merindukan mereka dan kita ingin berbakti kepada mereka. Jangan nunggu orang tua pergi dulu, yuk kita sayangi orang tua kita seperti mereka menyayangi dan merawat kita semua.
sunggh terharu
ReplyDelete