Kisah Keteladanan Nabi Ilyas 'Alaihissalam

Nabi Ilyas AS merupakan salah satu nabi dari 25 nabi yang wajib kita yakini, beliau adalah keturunan ke-4 dari nabi Harun AS. Nabi Ilyas AS diangkat menjadi nabi pada tahun 870 SM, diperintahkan oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada bani Israel di Baalbek yang masih menyembah berhala yang bernama Ba'al. Nama nabi Ilyas disebutkan 4 kali dalam Al-Qur'an, yaitu dalam surah al-An'am ayat 85 serta surah as-Saffat ayat 123, 129 dan 130.

Dakwah nabi Ilyas AS
Nabi Ilyas mendapati kaumnya menjadi syrik dan menyembah berhala (seperti yang sudah dijelaskan pada kisah nabi Musa AS sebelumnya, bani Israel memang memiliki penyakit dalam hati mereka). Ketika nabi Ilyas berdakwah dan memperingatkan kaumnya, mereka tidak menerima dakwah itu dan tetap menyembah berhala.

Kemudian Allah SWT menurunkan peringatan kepada hambanya yang durhaka, datang musim kemarau panjang yang menyerang kaum Baalbek itu dan mereka akhirnya sadar atas kesalahannya. Mereka mendatangi nabi Ilyas AS dan meminta agar beliau berdo'a supaya kekeringan yang melanda dihentikan.

Setelah nabi Ilyas AS berdo'a, kemudian Allah SWT menghentikan kekeringan, namun sayangnya kaum baalbek masih tetap tidak taat. Mereka kembali berbuat maksiat dan menyembah berhala, hal itu membuat Allah SWT menurunkan bencana lagi berupa gempa bumi yang akhirnya membinasakan mereka.

Nabi Ilyas AS masih hidup bersama nabi Khidir AS
Ada yang mengatakan bahwa nabi Ilyas AS belum meninggal dunia, beliau hidup di bumi bersama nabi Khidir AS dan di langit ada nabi Isa AS bersama nabi idris AS. Ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersama Anas bin Malik pernah bertemu dengan nabi Ilyas AS, kemudian mereka menikmati makanan dari surga berupa roti, kurma, buah, ikan, sayuran selain bawang.

Nabi Ilyas AS menunjukkan kepada kita bagaimana berbahayanya sebuah kesyrikan dan menduakan Allah SWT, kaumnya yang tetap ngeyel akhirnya mendapatkan hukuman yang setimpal dengan kelakuannya. Memang perbuatan menyekutukan Allah SWT sangat berbahaya, jangan sampai anda mengikuti kaum sesat terdahulu, jauhi perdukunan!

Updated at: 9:32 PM

1 comments: