Siapa bilang hidup di pondok itu jorok, susah, sengsara, dan menjenuhkan? Mungkin anda belum merasakan bagaimana para santri melakukan kegiatan menyenangkan yang penuh berkah di pondok pesantren. Berikut ini adalah kisah saya ketika tinggal di pondok pesantren, pengalaman kala saya masih kecil dan sedang rajin-rajinnya menuntut ilmu agama.
Pagi hari di pondok pesantren dimulai pada jam 3-4 pagi, kami para santri sudah bangun dan mulai beribadah. Biasanya para santri sholat tahajud atau melakukan ibadah lainnya, bagi santri senior juga ada yang melakukan amalan yang diberikan oleh abah kyai. Sebelum adzan Subuh berkumandang, kami sudah mulai menembus gelapnya pagi itu, dengan baju muslim, songkok, sarung, dan sendal jepit kami beriringan menuju ke masjid. Dinginnya minta ampun kalau pagi hari, tapi kami harus mandi agar tidak mengantuk karena ada pengajian setelah sholat Subuh.
Setelah solat Subuh, kami kembali ke pondok dan mengambil kitab karena kami harus mengaji, saya lupa kitab apa waktu itu :D sepertinya kitab kuning kalau tidak salah (saya masih santri baru). Dalam keadaan mengantuk kami harus belajar dan memperhatikan abah kyai menjelaskan beberapa ilmunya. Setelah selesai mengaji, kami melakukan berbagai kegiatan rutin, ada yang mencuci baju, ada yang menyapu, ada yang meneruskan ibadah, dzikir, dan tak jarang pula ada yang kembali ke kamar untuk tidur lagi (saya salah satunya :D).
Kala mentari sudah gagah bersinar, sebagian dari kami melakukan solat Duha, dan setelah itu biasanya kami pergi ke sawah atau kebun abah kyai untuk membantunya menggarap pertaniannya. Paling seneng deh kalau ke sawah, di sebelahnya ada sungai yang kadang kami gunakan untuk mandi, ada pula pohon jambu yang buahnya banyak, makanan gratis yang rasanya sangat enak. Oh iya lupa, sekitar jam 9 / 10 pagi, kami baru sarapan, yah kalau kalian mungkin sarapan jam 6 pagi sebelum sekolah yah, kami sarapan nunggun ibu nyai (istrinya pak kyai) memasak, atau kadang ada teman santri yang memasak sendiri. Cara makannya juga beda, kalau kalian makan satu piring sendiri dengan sedikit nasi dan banyak lauk, kalau kami makan bersama dengan mencampur nasi dan lauk seadanya ke dalam wadah (biasanya panci) dan entah kenapa rasanya enak banget makan seperti itu, kalau sekarang kayaknya pikir-pikir dulu deh hehehe.
Siang hari kami kembali ke pondok, mandi dan siap untuk solat Dzuhur berjamaah, selepas itu kami ngaji lagi dan kadang kami kembali ke sawah atau kebun kalau masih ada pekerjaan. Masuk waktu Ashar kami mandi lagi dan siap sholat berjamaah di masjid, dan setelah itu kami mengaji lagi dan beribadah sambil menunggu waktu maghrib.
Sholat maghrib berjamaah lalu ngaji lagi, setelah itu sholat Isya' berjamaah lalu ngaji lagi dan akhirnya sekitar jam 9 malam kami baru bisa istirahat dari kegiatan kami. Rasanya lelah banget seharian melakukan berbagai macam kegiatan, namun entah kenapa rasanya sangat menyenangkan.
Malam harinya ada yang langsung tidur (saya contohnya) ada pula yang membaca Al-Qur'an yang kadang sampai tertidur dengan Al-Qur'an di pangkuannya, hebat bener santri senior yang seperti ini. Tak jarang di malam hari kami baru makan, yah sehari biasanya makan hanya 2 kali saja karena makanan yang tersedia terbatas hehehe. Kadang kami makan setelah Ashar, kadang setelah Isya', tergantung yang masak dan bahan makanannya juga. Paling seneng kalau ada acara pengajian, tahlil, atau acara lain biasanya kami ikut diundang dan banyak makanan, bisa dibilang ini adalah pestanya para santri dimana banyak makanan xixixi.
Yah mungkin seperti itulah gambaran saya waktu di pondok pesantren dulu, sekarang saya jarang banget main ke pondok lagi karena santrinya sudah sedikit, kayaknya anak jaman sekarang pada gak mau belajar di pondok pesantren dan lebih senang sekolah, padahal di pondok juga bisa sekolah loh. Kalau kalian saat ini adalah orang tua yang ingin punya anak soleh dan solehah, ada baiknya anaknya dimasukan ke pondok saja, InshaAllah berkah dan anaknya kelak bisa dijadikan tabungan (you know lah).
0 comments:
Post a Comment