Nabi Khidir AS disebut-sebut sebagai seorang yang sangat misterius, sebagian menganggap bahwa beliau adalah nabi, ada yang menganggap beliau sebagai Wali Allah SWT, ada pula yang mengatakan bahwa beliau adalah salah satu dari 4 orang yang ditunda kematiannya dan diberikan rizki, diantara ketiganya yang lainnya, yaitu Nabi Isya AS, Nabi Idris AS, dan nabi Ilyas AS. Banyak kisah tentang nabi Khidir AS, namun cerita yang paling terkenal adalah tentang pertemuan nabi Musa as dengan nabi Khidir AS, kisah ini tertulis dalam Al-Qur'an surat Al-Kahfi (65-82).
Kisah ini dimulai ketika salah seorang dari bani Israil bertanya : "Siapakan orang yang paling berilmu?", lalu nabi Musa as menjawab : "Aku", dalam riwayat lain bani Israil itu bertanya : "adakah orang yang lebih berilmu dan alim selain engkau?", lalu Musa as menjawab : "tidak ada". Lalu Allah SWT menegur nabi Musa as : "sesungguhnya di sisi-Ku ada seorang hamba yang berada di pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu daripada kamu". Kemudian nabi Musa as menanyakan keberadaan orang itu kepada Allah SWT, dan beliau diperitahkan untuk pergi mencarinya dengan membawa seekor ika di dalam keranjang, jika ikan itu lepas / hilangsendiri maka beliau akan menemukannya.
Nabi Musa as berangkat bersama pembantunya yang sekaligus muridnya, Yusya bin Nun. Kemudian mereka istirahat di sebuah batu, dan muridnya itu melihat ikan di keranjang melompat dan bergerak menuju laut. Murid itu tertidur dan lupa menceritakan hal ini kepada nabi Musa as, sampai akhirnya mereka meneruskan perjalanannya dan sang murid baru teringat dengan kejadian menakjubkan yang sebelumnya dia saksikan, kemudian mereka kembali ke tempat tadi.
Menurut salah satu kisah, Musa as beserta muridnya bertemu dengan nabi Khidir di pertemuan 2 laut, kala itu nabi Khidir as berada di tengah lautan di atas sajadah hijau. Singkat cerita nabi Musa as memberikan salam dan mengenalkan dirinya (walau nabi Khidir as sudah mengetahui hal ini setela diberitahu oleh Allah SWT). Nabi Musa as meminta izin untuk menjadi murid nabi Khidir as dan menimba ilmu darinya, awalnya nabi Khidir menolaknya namun akhirnya beliau mengizinkan dengan syarat agar nabi Musa as bersabar dan tidak menanyakan apapun dengan hal yang dilihatnya nanti.
Terjadi 3 hal yang membuat nabi Musa as tidak sabar untuk bertanya dan melanggar syarat yang ditentukan nabi Khidir as, yang pertama adalah ketika nabi Khidir melubangi / merusak perahu yang mereka tumpangi, yang kedua adalah ketika nabi Khidir as membunuh seorang anak kecil yang sedang bermain bersama teman-temannya di tepi pantai, dan yang ketiga adalah nabi Khidir as membangun tembok rumah yang di pemukiman itu tidak ada satupun penduduk yang menerima mereka dengan ramah.
Karena tidak bisa memenuhi syaratnya untuk tidak bertanya, akhirnya nabi Khidir as tidak bisa menjadikan nabi Musa as sebagai murid lagi dan mengikuti perjalanannya. Namun nabi Khidir as kemudian menjelaskan apa yang telah dilakukannya agar nabi Musa as mengetahuinya, yang pertama saat nabi Khidir as merusak perahu yang ditumpanginya agar perahu itu tidak diambil paksa oleh seorang raja yang jahat sehingga sang pemilik tidak mati kelaparan karena hartanya dirampok oleh sang raja. Yang kedua, nabi Khidir as membunuh anak karena orang tuanya adalah orang beriman, jika anak itu dibiarkan hidup sampai dewasa maka orang tuanya akan ikut dalam kesesatan, matinya anak itu diganti oleh Allah SWT dengan anak-anak lain yang soleh dan lebih baik. Dan yang ketiga, nabi Khidir as membangunkan tembok ke sebuah rumah yang rusak karena di dalamnya ada harta karun peninggalan seorang soleh untuk 2 orang anaknya yang saat ini masih kecil, jika tidak dibangun dan roboh maka harta itu akan diambil oleh orang di sekitar yang buruk peringainya, sedangkan anak-anak itu kini masih kecil.
Nabi Musa as akhirnya menyadari kesalahannya, dia tidak mengetahui sesuatu yang tidak diizinkan oleh Allah SWT, beliau juga menyadari kesalahannya dan segera bertaubat. Sebelum berpisah, nabi Musa as sempat meminta nasehat kepada nabi Khidir as, dan beliau memberikan nasehat agar tersenyum bukannya tertawa, agar terus berdakwah dan tidak putus asa dengan kekhilafan yang telah dilakukan.
Nabi Khidir as disebut sebagai wali Allah SWT yang diberikan ilmu Laduni, yaitu ilmu yang khusus diberikan Allah SWT kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Beliau adalah orang yang sangat misterius, bahkan di dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa nabi Khidir as menghadiri pemakaman nabi Muhammad SAW, dan ada pula yang menyatakan bahwa beliau pernah mendatangi sahabat Abu Bakar RA, Umar RA, Ali RA, dan beberapa sahabat lainnya. Bahkan ada yang menyatakan bahwa nabi Khidir pernah menjumpai para ulama seperti Imam Hanifah, Abdul Qadir Al-Jailani, dan lain sebagainya.
0 comments:
Post a Comment