Setelah nabi Musa AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada kaum Mesir terutama raja Fir'aun & membawa kaumnya keluar dari Mesir, beliau lalu berangkat bersama saudaranya, Nabi Harun as ke kerajaan.
Sesampainya di kerajaan, Nabi Musa AS memberikan dakwah kepada raja Firaun tentang penyembahan Allah SWT, namun raja Fir'aun malah mengejek nabi Musa AS dengan mengingat-ingat masa lalunya. Yah, sebelumnya nabi Musa as memang diasuh di kerajaan sejak bayi, dibesarkan, kemudian beliau membuat kesalahan dengan tak sengaja membunuh orang Mesir, lalu beliau melarikan diri karena takut. Namun semua itu karena dulu nabi Musa as khilaf dan belum diangkat menjadi Rasul oleh Allah SWT.
Fir'aun terus saja menolak dakwah nabi Musa as, beliau malah menanyakan hal yang seakan mengejek, walau dijawab dengan benar oleh nabi Musa AS. Kemudian nabi Musa as menunjukkan mukjizatnya, beliau melemparkan tongkatnya yang berubah menjadi ular besar, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam saku yang kemudian berubah menjadi bercahaya dan membuat Fir'aun ketakutan melihatnya, setelah itu Fir'aun menyuruh nabi Musa as pergi dan berjanji akan melanjutkan pembicaraan ini nanti.
Nabi Musa as melawan tukang sihir raja Fir'aun
Raja Fir'aun mengadakan perkumpulan untuk menjatuhkan nabi Musa as, patih Haman adalah orang munafik yang mendukung hal itu (hal ini sesuai dengan ayat Allah SWT yang menyatakan bahwa kelak patih Haman dan raja Fir'aun akan disiksa bersama). Kemudian mereka mengumpulkan para tukang sihir untuk melawan Musa as.
Seluruh rakyat Mesir menyaksikan nabi Musa as melawan para tukang sihir, ada sebuah kisah yang mengatakan bahwa kala itu terjadi perdebatan antara Musa as dan para tukang sihir, lalu Musa as berkata kurang sopan dan ternyata malaikat Jibril datang lalu menasehati nabi Musa as agar berkata yang sopan di depan para wali Allah SWT, tentu hal itu membuat nabi Musa as bingung. Ketika tukang sihir melemparkan tongkatnya, kemudian berubah menjadi ular, dan saat nabi Musa as melemparkan tongkatnya kemudian berubah pula jadi ular yang lebih besar dan memakan ular tukang sihir itu.
Tukang sihir itu tahu bahwa tongkat nabi Musa as adalah mukjizat Allah SWT, mereka kemudian bersujud dan bertaubat, mereka menyatakan diri beriman kepada Tuhan yang diyakini Musa as dan Harun as. Hal itu membuat Fir'aun marah, kemudian mereka dipotong tangannya dan disalib di pohon kurma, namun mereka telah beriman lebih dulu dan mereka masuk ke dalam surga.
Raja Fir'aun marah dengan kekalahannya, kemudian dia melampiaskan kepada bani Israil dengan menyuruh tentaranya membunuh anak-anak bani Israil dan menodai para wanitanya. Bani Israil menyalahkan Musa as karena kejadian ini, hal ini tentu membuat Musa as bingung karena keadaan menyudutkannya, kaum yang akan diselamatkan malah menuduhnya sebagai penyebab masalah.
Qarun dan harta yang membinasakan dirinya
Dalam kisah nabi Musa as juga terdapat kisah tentang Qarun, dia adalah kaum bani Israil yang kaya raya namun bukannya membantu Musa as, dia malah bersekongkol dengan raja Fir'aun untuk menjatuhkan nabi Musa as, namun akhirnya Qarun beserta harta dan pengikutnya ditelan bumi. Ada sebuah perdebatan bahwa Qarun punya rahasia kekayaan yang berupa ilmu kimia yang bisa merubah tembaga menjadi emas, namun ada pula yang mengatakan bahwa Qarun mengetahui nama Allah yang Agung yang bisa membuatnya berdoa dan langsung dikabulkan, namun ada pula yang mengatakan bahwa dia hanya diberi cobaan dengan harta agar kita bisa belajar dari kisahnya. Baca kisah qarun!
Azab Allah SWT untuk kaum Fir'aun
Raja Fir'aun semakin semena-mena terhadap bani Israil, kemudian Allah SWT menurunkan beberapa azab, diantaranya kekeringan yang berkepanjangan, hujan dan topan yang menenggelamkan tanah, belalang yang menghabiskan hasil panen, katak yang sangat banyak, kemudian hama penyakit. Kaum itu memohon kepada Musa as untuk berdo'a agar menghilangkan azab itu dan berjanji akan beriman, setelah nabi Musa as berdo'a kemudian Allah SWT menyingkirkan azab itu, namun mereka nyatanya ingkar janji dan tak mau bertaubat.
Nabi Musa as membawa bani Israil keluar Mesir
Nabi Musa as kemudian diperintahkan oleh Allah SWT untuk segera membawa bani Israil keluar dari Mesir, namun Fir'aun mengetahui hal itu, dia membawa seluruh bala tentaranya untuk mengejar nabi Musa as beserta bani Israil yang sedang melarikan diri.
Hingga sampailah rombongan nabi Musa as di tepi laut merah, mereka terjepit karena di depannya laut dan di belakangnya tentara raja Fir'aun. Dalam keadaan terjepit itulah, datang pertolongan Allah SWT, ketika nabi Musa as memukulkan tongkatnya kemudian laut merah terbelah dan membuat rombongan bisa lewat menyebranginya. Pasukan fir'aun terus mengejar mereka, dan ketika rombongan nabi Musa as sampai di tepi, kemudian Allah SWT menenggelamkan pasukan raja Fir'aun yang masih di tengah lautan yang terbelah.
Sebelum mati, raja Fir'aun sempat bertaubat dan mengakui ketuhanan Allah SWT, namun taubat itu sudah terlambat dan Allah SWT tidak menerima taubat raja Fir'aun. Allah SWT membiarkan tubuh raja Fir'aun tetap utuh dan dilemparkan ombak ke tepi agar kaum setelahnya bisa belajar dari hal ini, mungkin inilah hubungannya dengan mumi yang ditemukan di Mesir.
Azab Allah SWT untuk kaum Fir'aun
Raja Fir'aun semakin semena-mena terhadap bani Israil, kemudian Allah SWT menurunkan beberapa azab, diantaranya kekeringan yang berkepanjangan, hujan dan topan yang menenggelamkan tanah, belalang yang menghabiskan hasil panen, katak yang sangat banyak, kemudian hama penyakit. Kaum itu memohon kepada Musa as untuk berdo'a agar menghilangkan azab itu dan berjanji akan beriman, setelah nabi Musa as berdo'a kemudian Allah SWT menyingkirkan azab itu, namun mereka nyatanya ingkar janji dan tak mau bertaubat.
Nabi Musa as membawa bani Israil keluar Mesir
Nabi Musa as kemudian diperintahkan oleh Allah SWT untuk segera membawa bani Israil keluar dari Mesir, namun Fir'aun mengetahui hal itu, dia membawa seluruh bala tentaranya untuk mengejar nabi Musa as beserta bani Israil yang sedang melarikan diri.
Hingga sampailah rombongan nabi Musa as di tepi laut merah, mereka terjepit karena di depannya laut dan di belakangnya tentara raja Fir'aun. Dalam keadaan terjepit itulah, datang pertolongan Allah SWT, ketika nabi Musa as memukulkan tongkatnya kemudian laut merah terbelah dan membuat rombongan bisa lewat menyebranginya. Pasukan fir'aun terus mengejar mereka, dan ketika rombongan nabi Musa as sampai di tepi, kemudian Allah SWT menenggelamkan pasukan raja Fir'aun yang masih di tengah lautan yang terbelah.
Sebelum mati, raja Fir'aun sempat bertaubat dan mengakui ketuhanan Allah SWT, namun taubat itu sudah terlambat dan Allah SWT tidak menerima taubat raja Fir'aun. Allah SWT membiarkan tubuh raja Fir'aun tetap utuh dan dilemparkan ombak ke tepi agar kaum setelahnya bisa belajar dari hal ini, mungkin inilah hubungannya dengan mumi yang ditemukan di Mesir.
0 comments:
Post a Comment