Beberapa tahun yang lalu aku merasakan patah hati untuk pertama kalinya saat kekasihku tega meninggalkanku demi wanita lain yang lebih cantik. Aku merasa sakit hati dengan perlakuannya itu, dan sejak saat itu aku mulai membenahi penampilan dan sikapku. Aku ingat betul apa saja yang tidak dia sukai dariku, penampilanku yang katanya kampungan, sikapku yang over protectif, dan aku yang katanya kurang gaul dan tak berpendidikan.
Sejak kejadian buruk itu, aku terus membenahi diriku dengan serius meraih kesuksesan dalam pendidikanku, aku berusaha keras untuk pintar dan berprestasi. Tak lupa aku juga belajar cara berdandan, caranya menjadi cantik, disukai orang, dan memiliki banyak teman.
Lama aku berjuang hingga saat ini aku sudah terbilang sukses sebagai wanita karier, jabatanku tinggi di perusahaan tempat kerjaku, aku juga terbilang wanita yang cantik karena banyak dari rekan kerjaku yang menyatakan cintanya kepadaku, bahkan ada 3 pria yang nekad melamar langsung ke rumahku, namun aku belum menerima mereka karena aku merasa belum cocok.
Hingga suatu ketika aku sedang jalan-jalan di alun-alun kota, dan kejutan itu datang saat aku bertemu dengan mantan kekasih yang dulu mencampakkanku itu. Dia yang dulunya gaul dan trendy, kini menjadi penjual siomay di pinggir jalan, tubuhnya dekil dan pakaiannya kusam, aku sempat terdiam melihat perubahan yang dia alami sampai saat ini.
Aku memanggilnya, dan dia memandangiku seakan tak mengenalku, yah wajar saja karena penampilanku saat ini sangat berbeda dengan dulu saat aku masih bersamanya. Kemudian aku memperkenalkan diriku lagi, dan dia langsung terduduk menutup mukanya, dia menangis dan tak berkata apapun saat itu. Aku sungguh bingung melihat kelakuannya yang aneh ini. Aku terpaksa membawanya ke pinggir jalan di warung minuman, aku membelikannya minuman agar dia bisa tenang.
Setelah tenang, dia bercerita kalau dia adalah pria yang sangat menyesal dengan masa lalunya dulu, dia merasa dirinya sudah sombong dan sok kaya, berbuat semena-mena kepada wanita, dan dia mendapat balasan dari yang maha kuasa. Bisnis keluarganya hancur, dia jatuh miskin dan kini menjadi penjual siomay hanya demi menyambung hidupnya, sungguh aku sangat kasihan dengan nasibnya sekarang.
Terlepas dari pertemuan itu, aku sering berhubungan dengannya lewat chating di BBM, dia sering meminta maaf atas kelakuannya, dan dia bercerita banyak tentang kehidupan susahnya saat ini. Yah, aku memang mengingat baik apa yang dia lakukan dulu, namun aku malah kasihan dengan nasibnya sekarang.
Lama kami berhubungan, dia menyatakan ingin menjalin kisah cinta denganku lagi, hmm tentu aku masih ingat dengan perlakuan buruknya dulu, namun dia berkata bahwa kini dia telah bertaubat dan tak akan lagi main-main dengan perasaanku, dia sadar betapa pedihnya azab dari Tuhannya.
Aku sempat bingung dengannya, dalam hati kecilku tentu masih ada cinta untuknya, namun dengan keadaannya sekarang, dengan kehidupanku sekarang, aku seakan dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Aku kemudian bertanya keapada orang tuaku, dan jawaban mereka sungguh mengejutkanku. Ayah dan ibuku menyerahkan semuanya kepadaku, namun mereka berkata bahwa aku tak boleh menilai orang dari masa lalunya, dari hartanya, bahkan dari keburukannya, aku disuruh melihat sisi positif seseorang dan perjuangannya untuk berubah lebih baik.
Dengan pertimbangan yang sangat lama dan memusingkan, aku akhirnya menerima dia dan kami menikah secara sederhana. Aku mencintainya apapun keadaannya sekarang, dan dia adalah pria yang mau berubah, aku menyukainya. Pernikahanku ini terbilang mengagetkan banyak orang, banyak yang menyayangkan keputusanku dengan pilihanku ini, namun nyatanya aku bahagia bersamanya, dan kini kami memulai kehidupan baru yang lebih baik.
Aku keluar kerja dan membantu usaha suamiku, dengan modal dari sisa tabunganku, kami berjuang bersama membesarkan usaha kuliner kami. Aku melepaskan pekerjaan yang ku perjuangkan bertahun-tahun, dan kini aku mendapatkan usaha yang cukup maju, beserta keluarga bahagia yang aku dambakan.
0 comments:
Post a Comment