Perjuangan Orang Tua dalam Merawat & Membesarkan Anak yang "Berbeda"

Hampir semua orang tua pastinya mengharapkan agar dikarunai anak yang normal, pandai, rupawan, sehat, dan bisa dibanggakan, namun ternyata Tuhan maha adil karena kita diciptakan berbeda dengan yang lainnya, masih banyak orang yang kurang beruntung dari kita di dunia ini. Simaklah curhatan perjuangan seorang ibu yang harus sabar dalam menghadapi cobaan yang menimpa anaknya ini :

Aku adalah seorang wanita yang baru menikah 2 tahun yang lalu, hanya beberapa bulan setelah aku menikah Tuhan langsung memberikan kepercayaan kepadaku dengan membuatku hamil dan hal itu membuatku, suami, dan keluarga besar kami sangat bahagia dengan anugerah ini. Aku sangat menjaga kandunganku dan aku berusaha untuk memakan sayuran yang sebenarnya sangat aku benci hanya demi menjaga kondisiku dan janin yang ada di rahimku ini.

Lalu saat menginjak umur 7 bulan aku yang rutin periksa kandungan ke dokter mendapati kabar yang cukup membuatku drop, dokter berkata bahwa janin yang ada di perutku mengalami kelainan dan itu akan menghambat proses kelahiran nantinya. Aku hanya bisa menangis kala mendengar kata-kata dokter tersebut, namun aku tetap yakin bahwa aku bisa menjaganya dan aku yakin Tuhan maha mendengar doa-doaku.

Lalu saat menjelang kelahiran anak pertamaku, ternyata kondisiku tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal, jadi mau tidak mau aku harus menjalani proses persalinan dengan operasi caesar, saat itu yang ku pikirkan hanyalah keselamatan anakku, aku sudah tak memperdulikan tentang keadaanku sendiri. Malam itu anakku lahir ke dunia, dan setelah beberapa lama akhirnya aku sadar dan rasa sakit yang aku rasakan sehabis operasi tak aku pedulikan, aku sangat ingin melihat wajah anakku.

Dia menangis, mukanya merah, wajah polos yang membuatku sangat ingin segera berdiri dan menggendongnya, sayangnya tubuhku terasa sangat lemas dan aku hanya bisa mengusap wajahnya yang tampan itu, yah Tuhan memberikanku seorang anak lelaki yang sangat tampan, mirip dengan ayahnya.

Hanya 1 minggu aku di rumah sakit dan aku pulang ke rumah, dan kebahagiaanku ternyata harus disudahi sejak saat ini, tiba-tiba anakku kejang dan dia tidak menangis sama sekali, tubuhnya panas dan hal itu membuatku panik, aku yang tak mampu menahan rasa sedih dan bingung ini akhirnya jatuh pingsan di rumah. Aku tersadar saat memandang langit-langit yang terang, ternyata aku sudah berada di rumah sakit dan anakku berada di salah satu ruangan khusus, aku segera beranjak untuk menengok anakku, dia berada di dalam tabung, sedih rasanya aku melihatnya, apa yang dia rasakan saat ini, semoga dia tidak merasa kesakitan, ingin aku segera menggendongnya namun ternyata perawat melarangnya karena kondisi anakku belum stabil.

Aku bersama suamiku menuju ke ruangan dokter dan menanyakan apa yang terjadi dengan anakku, dan dokter berkata bahwa anakku mengalami kelainan jantung, kelainan otak, dan masalah di lambung yang membuatnya lemah, bahkan sang dokter sempat membuatku menangis ketika dia bilang kalau terjadi hal yang tidak diinginkan aku harus ikhlas. Apa maksudnya ini? Apakah dokter mengatakan bahwa anakku tak bisa bertahan? Apa salahku Tuhan, kenapa Engkau berikan cobaan kepada kami, apa Engkau tidak kasihan dengan anakku yang lemah? Kenapa tidak aku saja? Suamiku memelukku dan menghibur serta menguatkan aku agar aku kuat.

Hampir satu bulan anakku berada di rumah sakit, aku hanya bisa memandangnya dari luar ruangan, setiap malam aku mendoakannya agar kuat, setiap saat aku selalu mendoakan dan berharap yang terbaik. Dan setelah satu bulan, aku memaksa agar anakku dirawat di rumah saja karena aku tak tega meninggalkannya di dalam tabung, walau dokter sempat menolaknya namun karena aku terus memaksa akhrirnya aku diijinkan untuk membawa anakku pulang.

Aku harus bersabar dengan keadaan anakku, bahkan sekian bulan aku merawatnya dengan rasa khawatir karena kadang-kadang dia kejang dan aku hanya bisa lemas melihatnya, perawatan dan pemeriksaan selalu aku lakukan demi anakku, aku selalu yakin bahwa Tuhan akan menyembuhkan anakku, aku tak percaya dengan kata dokter dan aku percaya bahwa anakku kuat. Perkembangan anakku memang bisa dibilang terlambat dibandingkan dengan anak seusianya, kadang tetangga menyindir dan mengejek anakku, mereka mengatakan bahwa anakku aneh dan lemah, aku hanya bisa bersabar dengan olok-olok itu, aku masih yakin bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik untukku, anakku, dan keluargaku.

Aku tak menyesali pemberian Tuhan ini, aku menyayangi anakku apapun keadaannya saat ini, aku yakin ini adalah hal yang sangat istimewa untukku, aku tahu kalau anakku adalah titipan yang diperayakan Tuhan kepadaku dan aku harus merawatnya dengan sepenuh hati. Apapun keadaanmu nak....ibu akan selalu menyayangimu dan berusaha merawat dan membesarkanmu, ibu menyayangimu nak...

Updated at: 6:18 AM

0 comments:

Post a Comment