Seorang pemuda berusia 15 tahun baru saja lulus SMP, dia hendak melanjutkan sekolah ke SMA, dan inilah awal perubahan yang dialami oleh sang pemuda. Namanya adalah Eko, seorang pemuda yang rajin, pandai, ganteng, dan penurut, dia adalah anak tunggal dari orang tua yang memiliki nama baik di desanya. Keluarga Eko dikenal sebagai keluarga baik-baik, dan Eko adalah harapan kedua orang tuanya.
Kehidupan Eko sebelumnya sangat normal, dia hanya sekolah, ngaji, dan tak pernah keluar malam atau kelayaban bersama teman-temannya, Eko sangat menurut dengan perkataan orang tuanya. yah paling tidak sampai masa SMP berakhir, dan kini Eko masuk bangku SMA, dan inilah cara setan menyesatkan anak soleh yang satu ini.
Di awal masuk SMA, Eko kenal dengan seorang wanita, kala itu Eko sangat malu-malu dan tidak berani dekat dengan wanita, ketika bicarapun Eko selalu menundukkan wajahnya. Namun lama-lama karena terbawa suasana, ahirnya eko mulai akrab dengan salah satu teman kelasnya yang cantik, dan tak lama kemudian eko pacaran, yah itu adalah pacar pertama eko.
Di awal pacaran, Eko selalu membantu pacarnya dalam hal prestasi pelajaran karena di kelas eko dianggap siswa paling pandai, mereka sering berduaan karena eko mengajari pacarnya itu. Dan hubungan mereka mulai jauh, eko mulai sering berduaan bersama pacarnya, entah itu di kantin, atau lokasi lain di Sekolahan, tak jarang eko juga berduaan di rumah sang pacar, walau awalnya mereka hanya ngobrol bareng atau belajar. Tapi setan memang licik, dari situ eko mulai diajari beberapa hal negatif tentang pacaran, mulai dari pegangan tangan, ciuman, dan berbagai pelajaran pacaran lainnya, dan eko yang polos akhirnya mulai ketagihan dengan yang namanya pacaran.
Tak hanya itu, bersama pacarnya itu, kini eko mulai sering membolos, dan main bersama teman-temannya, hidupnya mulai liar dan tak terkendali, jauh dari agama dan kini berkat pergaulannya itu, eko akhirnya mulai akrab dengan rokok dan tentu saja minuman keras. Eko mulai jarang melakukan ibadah, dia hanya ibadah di dalam rumah saja untuk menutupi kelakuan buruknya dari orang tuanya itu.
Hubungan dengan pacarnya semakin jauh dari kendali, akhirnya mereka sering melakukan hubungan layaknya suami istri, dan memang pacar eko dari awal bukanlah wanita baik-baik, jadi dia bisa menjerumuskan eko dengan cepat karena sudah berpengalaman.
Kini eko sudah berubah, dia adalah siswa bandel yang suka tawuran, bolos sekolah, merokok dan mabuk, eko juga sering melakukan hubungan dengan pacarnya, yah walau hingga kini hal ini belum diketahui orang tuanya, namun perilaku eko mulai dicurigai oleh orang tuanya.
Puncaknya ketika pembagian raport, saat itu nilai eko jeblok, dia akhirnya ketahuan sering bolos dan nilainya jatuh, bapaknya marah-marah dan ibunya menangis, namun eko hanya terdiam antara menyesal dan ketagihan dengan dunia luar yang menyenangkan. Kala itu eko memilih untuk berkumpul dengan teman-temannya dan berniat untuk mabuk agar bisa menghilangkan kepusingan karena omelan orang tuanya, namun ketika sedang mabuk entah tau dari mana ayah dan ibu eko tiba-tiba datang dan memarahi eko, dia kaget dan mencoba kabur, namun keduluan ayahnya dan eko ditampar oleh ayahnya, setelah itu eko dipaksa pulang ke rumah.
Kedua orang tua eko berniat mengirimkan anaknya ke pondok saja agar berubah lebih baik, namun eko menolaknya, dan eko malah memilih untuk kabur dari rumah. Eko memilih hidup di jalan dan menjalani kehidupan liarnya, banyak hal negatif yang mulai dia kenal, dan kini dia sudah mulai masuk terlalu dalam ke dunia kriminal. Bukan lagi sekedar mabuk dan main perempuan, mantan pemuda soleh ini kini sudah mulai kenal dunia narkoba dan berbisnis barang haram itu, yang ada di pikirannya saat itu adalah senang-senang setiap hari.
Karena terus dipaksa mengkonsumsi barang laknat itu, lama-lama tubuh eko melemah, tak kuat lagi menahan obat beracun itu, dan puncaknya dia overdosis karena narkoba. Teman-teman eko yang melihatnya sekarat bukannya membantu malah memilih kabur, mereka takut ketahuan polisi kalau ke rumah sakit, dan eko yang sekarat saat itu dan tanpa bantuan mulai mendekati ajalnya, saat itu muncullah penyesalan demi penyesalan, nampak bayangan orang tuanya yang tersenyum kepadanya, eko sangat menyesal saat itu, namun penyesalan hanya penyesalan, tubuh eko tak kuat lagi menahan derita itu dan akhirnya dia menghembuskan nafas terakhirnya tanpa seorangpun dari teman di dunia hitamnya peduli.
0 comments:
Post a Comment