Bagaimana tanggapan masyarakat ketika melihat sebuah bus menabrak kendaraan lain, atau menyebabkan kecelakaan di jalan raya? Pastinya super dan kernet menjadi sasaran kemarahan warga sekitar. Kenapa? Karena masyarakat menganggap pengendara bus adalah raja jalanan yang sering ugal-ugalan, mereka tak memikirkan pengendara lain di jalan, mereka egois dan tak mau mengalah. pengemudi bus sudah dicap buruk oleh masyarakat. Namun tahukah anda bahwa mereka juga memiliki kehidupan di rumah? Keluarga? Saudara? Mari kita simak kisah berikut ini.
Suatu malam di jalan raya terjadi kecelakaan beruntun, kejadian itu terjadi tepat di perempatan ketika lampu lalu lintas menyala merah. Kejadiannya berawal ketika sebuah mobil berhenti karena melihat lampu merah, namun dari arah belakang ada bus yang melaju kencang dan terlambat untuk menghentikan lajunya, bus itu menghantam mobil hingga terdorong ke depan, sedangkan dari arah samping melaju mobil lain yang akhirnya saling bertabrakan. Sang sopi ternyata mengantuk kala itu, dia keluar dari bus dan segera menolong pengemudi yang tertabrak tadi, warga sempat emosi dan berniat menghakimi sang sopir, namun korban yang ditolong menghadang mereka dan berjanji akan membawa kasus ini ke kantor polisi. Untung saja saat itu tak ada korban jiwa, hanya mobil yang ringsek, dan luka ringan pengendara yang tertabrak.
Setelah berada di kantor polisi, sang sopir dianggap bersalah, dia kemudian ditahan di dalam sel untuk beberapa hari sambil menunggu proses hukum. Sedih, menyesal, dan cemas itulah yang dirasakan sang sopir, keadaan yang menyedihkan itu ditambah parah dengan pemecatan dirinya dari perusahaan bus tempat dia bekerja, dia dianggap teledor dan merugikan perusahaan. Tak ada gaji, tak ada bantuan, dan dia harus menjalani proses hukum, belum lagi para pengemudi yang terlibat tabrakan, mereka meminta ganti rugi kepada sang sopir. Dia bingung harus bagaimana, dia tak memiliki uang dan kini dia dipecat, dia jauh dari keluarganya dan dia tak ingin mengabarkan kecelakaan ini karena dia takut keluarganya akan shock.
Namun Tuhan bersama hambanya yang sabar, di setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Korban yang dia tolong waktu terjadi kecelakaan datang dan membebaskan sang sopir, ternyata dia adalah salah satu orang penting di pemerintahan kala itu, dia juga membantu mengganti kerugian pengendara lainnya, dan akhirnya setelah satu minggu sang sopir dibebaskan. Memang bantuan yang diterima sang sopir bukan bantuan cuma-cuma, dia tetap harus mengganti rugi uang pinjaman dari korbannya itu, dan dia juga harus mengganti kerusakan mobil korbannya, namun dia cukup senang karena dia bisa bebas dari penjara dan proses hukum.
Sang sopir pulang ke rumah, mengabarkan kejadian itu, keluarganya menangis namun mereka bersyukur sang sopir tak mengalami hal yang lebih buruk. Uang tabungan, tanah, emas, dan berbagai harta benda yang dia punya akhirnya dia gunakan untuk mengganti rugi terhadap para korban yang dia tabrak, masalah kecelakaan itu beres secara kekeluargaan walau menyisakan kesulitan lainnya.
Setelah menguras harta benda dan tabungannya di rumah, akhirnya sang sopir tak memiliki uang untuk anaknya yang akan masuk kuliah, dan terpaksa sang anak tak bisa melanjutkan pendidikannya karena uang yang akan digunakan untuk mendaftar dipakai terlebih dahulu untuk mengganti kerugian. Kini sang sopir bekerja sebagai tukang ojek, walau penghasilannya tak seberapa, namun sang sopir masih beruntung karena dia masih bisa memberi nafkah kepada anak istrinya. Dia juga bersyukur dulu ketika kecelakaan sudah dibantu oleh korbannya, dia tidak tahu lagi bagaimana nasibnya jika sang korban tidak berbaik hati, mungkin saat ini dia sedang menjalani masa hukuman di dalam penjara.
Dari kisah di atas, kita bisa melihat bahwa tidak semua sopir bus itu negatif, diantara mereka juga ada yang masih memiliki kepedulian, mereka berani mengakui kesalahannya. Mereka juga manusia yang memiliki keluarga, jadi jangan terlalu menghakimi para sopir bus dengan penghakiman negatif, karena tidak semuanya seperti itu.
0 comments:
Post a Comment