Kisah Seorang Istri yang Diteror Hantu Di Malam Hari

Namaku Sinta, aku adalah seorang ibu rumah tangga, aku memiliki seorang suami dan seorang anak yang masih balita. Rumah kami berada di pinggiran desa, jaraknya cukup jauh dari pemukiman warga, sebenarnya aku sudah pernah mempermasalahkan ini kepada suamiku, namun dia meyakinkan aku bahwa semuanya baik-baik saja.

Kejadian ini bermula ketika matahari terbenam, kala itu sekitar jam setengah 7 malam, suamiku minta izin untuk keluar menghadiri acara RT,

Suami : mah aku mau kumpulan RT dulu yah, mamah di rumah sama adek aja, bentaran juga kok gak enak nih udah 3x gak berangkat.
Aku : yah pah, aku takut tau, jangan ditinggal sendirian di rumah gini
Suami : tenang aja mah, percaya deh sama papa, gak ada apa-apa kok.

Walau aku menolaknya, mau tidak mau aku harus mengizinkan suamiku karena memang tidak enak dengan tetangga di RT kami. Jam 7 malam suamiku berangkat, aku di rumah bersama anakku, karena sudah waktunya dia tidur akhirnya aku menidurkan anakku di kamarnya.

Jam setengah 8 malam, anakku sudah tertidur dengan nyenyak, aku menghidupkan TV sekedar untuk menemani kesendirianku malam ini. Selang beberapa saat, tiba-tiba listrik mati, entah kenapa padahal tidak ada hujan atau petir, aku bergegas mencari lilin di lemari. Setalah aku hidupkan lilin itu, tiba-tiba angin bertiup dengan kencang masuk ke dalam rumah, tiupan angin itu membuat lilin mati, aku yang cukup panik mencoba mencari korek api yang tadi aku jatuhkan, setalah ketemu aku nyalakan lagi lilin tadi, namun angin kembali bertiup dan mematikan lilinku, kejadian itu hampir 5x dan membuatku jengkel.

Selang beberapa saat aku menghidupkan lilin lagi, kali ini angin berhenti, suara di sekitar rumahku sangat hening, bahkan tidak terdengar suara belalang atau katak seperti biasanya, aku cukup merinding dengan suasana ini. Aku memutuskan untuk mengirim sms kepada suamiku (pah cepetan pulang, mati lampu nih, aku takut), namun tidak ada balasan dari suamiku, saat aku mencoba menelponnya, ternyata hp suamiku tidak aktif, mungkin tidak enak dia sedang ada perkumpulan warga.

Suasana hening itu terus membuat bulu kudukku berdiri, aku mulai ketakutan, aku akhirnya menuju ke kamar anakku, aku memeluk anakku dengan erat, dia masih tertidur nyenyak. Hingga terdengar suara gaduh di luar rumah, Gubrakkkk!!!! Seperti ada sesuatu yang jatuh dari atas. Aku yang sedang ketakutan tidak berani memeriksa asal suara itu, aku hanya mengacuhkannya saja. Tiba-tiba dari jendelaku terdengar suara orang tertawa, aku mulai ketakutan, aku memeluk anakku dengan erat, mencoba menutup telingaku agar tak mendengar suara itu, namun aku semakin tidak tenang ketika ada suara yang seakan mengetuk jendelaku, aku yang ketakutan berfikir barangkali itu suamiku yang pulang dan tidak bisa membuka pintu, aku akhirnya nekad membuka jendela dan memeriksanya, namun ternyata nihil, tak ada orang, di luar jendela terlihat suasana yang sangat gelap, buru-buru aku menutup jendela dan menguncinya rapat.

Kemudian pintu depan terdengar seperti diketuk, namun dengan suara yang keras, aku pikir suamiku pulang, aku buru-buru membuka pintu depan, namun nihil, tak ada siapapun, aku semakin takut saat itu. Baru saja menutup pintu, terdengar lagi suara ketukan, kali ini dari pintu belakang, lalu jendela kamar, dan dari beberapa arah rumahku, sungguh aku merasa lemas, tubuhku sulit digerakkan, air mataku menetes, aku ingin teriak tapi aku seakan tak sanggup, hingga terdengar suara anakku yang menangis karena terbangun, aku paksakan untuk menuju ke kamarnya, aku segera memeluknya, menenangkannya agar tertidur lagi. Sementara suara ketukan sudah berhenti, suasana berubah kembali, yang tadinya di sekitar rumah sangat tenang, tiba-tiba angin berhembus lebih kencang, aku heran kenapa bisa tiba-tiba seperti ini, padahal cuaca tadi masih normal, masih dalam keadaan bingung tiba-tiba muncul suara seperti orang yang tertawa, suaranya nyaring, terdengar sangat jelas dan lama-lama semakin keras, aku sungguh ketakutan, suara itu muncul dari belakang rumah, kemudian di samping rumah, depan rumah, seakan suara itu mengitari rumahku, aku sudah tidak bisa bergerak, aku tak bisa berteriak karena ketakutanku, aku yang tak bisa menahan rasa takut ini akhirnya tak sadarkan diri.

Aku terbangun, membuka mataku, aku melihat suamiku ada di sampingku, dia panik dan ketakutan melihatku, lalu aku melihat mertuaku sedang menggendong anakku di kursi kamarku. Kemudian aku menceritakan kejadian yang menimpaku tadi ketika ditinggal suamiku, mereka kaget mendengar penjelasanku, kata mereka listrik tidak padam, tidak juga ada angin malam ini, aku yang mendengar mereka malah semakin kaget. Pengalaman mencekamku ini tak membuatku trauma berkepanjangan, aku masih tetap di rumahku, hanya saja suamiku selalu menemaniku jika malam tiba, dia tidak meninggalkanku lagi jika malam datang.

Updated at: 10:57 PM

0 comments:

Post a Comment