Kisah Pilu Seorang Perantau yang Polos

Seorang pemuda bernama Ozi kala itu berumur belasan tahun, dia adalah seorang pemuda yang rajin beribadah, beberapa tahun sebelumnya dia habiskan untuk belajar agama di salah satu pondok pesantren. Beberapa lama belajar di pondok, Ozi mendengar sebuah berita tentang tenarnya salah satu pondok di luar kota, menurut teman-temannya pondok itu adalah pondok favorit para santri yang ingin memperdalam ilmu agamanya karena di sana ada guru yang memiliki ilmu tinggi.

Namun tidak semudah itu untuk pergi ke sana, tingginya biaya perjalanan dan biaya hidup agar bisa bertahan di sana cukup membuat Ozi menundukkan kepalanya dan hanya bisa menahan keinginannya. Sempat juga Ozi meminta izin kepada orang tuanya, namun mereka tidak menyutujuinya karena mereka tidak mampu untuk membiayai pendidikannya di pondok itu. Setelah lama berfikir dan karena dia sangat ingin ke sana, akhirnya Ozi mengambil jalan pintas untuk memperoleh biaya sendiri. Dia memutuskan untuk pergi merantau ke Ibu kota guna mencari penghasilan dari sana agar bisa mendapatkan uang.

Sesampainya di Jakarta, Ozi tak memiliki kenalan di sana, dia hanya bermodal nekad untuk bisa mendapatkan kesuksesan di kota itu. Beberapa saat dia mencari pekerjaan dan akhirnya dia mendapatkan sebuah pekerjaan di salah satu pabrik yang berdiri di pinggiran kota itu. Dia mulai bekerja di sana, dengan harapan yang tinggi dia giat bekerja agar cepat mendapatkan uang dari pekerjaannya itu dan segera berangkat ke pondok yang dia inginkan.

Ternyata kehidupan di Jakarta tidak seperti yang dia bayangkan, teman-temannya adalah orang yang buruk, hampir setiap malam mereka mabuk-mabukkan, main judi, berzina, dan melakukan tindakan buruk lainnya. Melihat hal itu, Ozi mulai was-was dengan lingkungan tempat kerjanya itu. Tepat saja, beberapa waktu di sana, Ozi mulai dikucilkan karena dia dianggap sok suci dan tidak bersahabat dengan teman-temannya hanya karena dia rajin sholat dan senang mengaji, hal itu mengganggu teman-temannya yang memang berperangai buruk.

Kejadian buruk terjadi kepada Ozi, suatu ketika saat malam datang, teman-temannya sedang berpesta miras, mereka memaksa Ozi untuk ikut berpesta dengan mereka, namun Ozi menolaknya mentah-mentah, hal itu membuat teman-temannya marah dan berang terhadap Ozi, mereka yang sedang dalam pengaruh minuman keras akhirnya memukuli Ozi dan memaksanya untuk minum, mereka mencekokinya dan memaksa dia berbuat seperti apa yang sedang mereka lakukan dengan tawa bahagia dari mereka saat itu. Ozi yang tak berdaya dikeroyok teman-temannya akhirnya terpaksa meminum air setan itu hingga mabuk, saat itu Ozi tak sadarkan diri hingga pagi.

Setelah sadar dari mabuknya, Ozi seperti seorang yang bingung dan belum menyadari apa yang telah terjadi, dia seakan linglung dengan dirinya sendiri, kepalanya masih terasa pusing dan mukanya lebam karena tinju dari teman-temannya semalam, perutnya masih sakit dan dia lemas tak berdaya. Beberapa saat kemudian dia menyadari apa yang dia alami, tak terasa air matanya mengalir karena sedih dengan apa yang dia alami tadi malam, dia bersujud sambil memohon ampun dengan apa yang terjadi padanya, dia berdo'a kepada Allah swt agar dosa-dosanya diampuni, dia yang polos merasa sangat bersalah karena telah meminum minuman keras walau dia dicekoki oleh teman-temannya.

Setelah kejadian buruk itu, Ozi yang polos akhirnya menyerah, dengan sisa uang yang dia miliki, akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari tempat itu, tanpa berpamitan dia pulang ke kampung halamannya. Pengalaman di perantauan terkadang sangat buruk bagi sebagian orang, bukan harta benda yang mereka dapatkan, namun sebuah penyesalan yang sangat berat.

Updated at: 8:37 AM

0 comments:

Post a Comment