Sebelumnya aku merasa bahwa gaya hidupku sudah benar, aku rajin mandi di pagi hari namun jarang mandi di sore hari, apalagi di siang hari. Dengan parfum yang ku pakai, sepertinya tidak ada masalah dengan bau badan karena efek harum dari parfum yang masih menempel di tubuhku bisa bertahan selama seharian.
Saat itu aku masih percaya diri dengan bau badan karena tidak ada masalah, sehingga lama-lama aku benar-benar jarang sekali mandi. Ditambah lagi cuaca di lingkunganku memang kurang mendukung untuk acara mandi. Di pagi hari begitu dingin, di sore hari juga dingin, tapi aku lupa jika di siang hari sangat panas dan aku berkeringat sepanjang hari.
Setelah ku pikir-pikir, kehidupanku memang terbilang cukup jorok akhir-akhir ini. Saat malam hari, badanku gatal-gatal, wajah berminyak dan rasanya lengket sekali. Tapi karena sudah berjalan begitu lama, aku malah sudah terbiasa dengan kehidupan seperti ini.
Ibuku pernah marah-marah saat masuk ke dalam kamar dan mendapati kamarku bau apek tidak karuan. Ku bilang saja kalau pewangi ruangan akan jadi solusi bau apek tersebut. Namun beliau menjelaskan bahwa aku sangat jorok dan bau, ia menasehatiku agar bisa hidup lebih bersih agar terhindar dari penyakit.
Aku masih saja ngeyel dan enggan merubah kehidupanku, hingga akhirnya ...
Perlahan tapi pasti, satu per satu, muncullah bintik putih di beberapa bagian kulitku. Ku pikir itu hanyalah efek kemarau dan kulitku mengelupas, tapi ternyata itu adalah panu. Yah, penyakit kulit yang begitu ku hindari karena penyakit yang satu ini benar-benar memalukan.
Dari satu bintik putih di tangan kanan, kemudian bertambah banyak hingga menyebar ke tangan kiri dan beberapa bagian tubuhku. Aku benar-benar panaik melihat keadaan tubuhku yang mulai dipenuhi dengan panu.
Aku pergi ke apotek, membeli obat panu dan ku coba demi menghilangkan penyakit kulit di tubuhku. Kalau tidak salah, obat itu harganya sekitar 5ribu per butirnya dan ku minum seenaknya. Bukannya sembuh, sepertinya obat itu kurang mantap sehingga panu yang ada malah semakin banyak.
Sekejap kemudian, aku yang dulunya percaya diri kini berubah jadi sosok yang minder hanya karena panu. Penyakit yang tidak berbahaya tapi sangat memalukan karena seakan menunjukkan betapa joroknya diriku ini, ya Tuhan.
Setelah banyak panu di tubuhku, barulah aku sadar jika aku benar-benar jorok dan mulai merubah kehidupanku. Yang tadinya jarang mandi, kini aku rajin mandi sehari dua kali dan mulai membersihkan pakaian serta kamarku yang memang begitu jorok dan bau.
0 comments:
Post a Comment