Reuni Horor : Ketika Teman Seangkatan Sudah Sukses dan Aku Masih Susah

Reuni adalah sebuah acara yang katanya diadakan untuk menjalin silaturahmi bersama teman-teman seangkatan dulu. Namun sayangnya di acara reuni terkadang menjadi sebuah acara yang horor, khususnya bagi mereka yang minder karena keadaannya yang masih susah sedangkan teman-teman lainnya malah pamer kesuksesan.

Pernah suatu ketika ikut acara reuni SMP dan banyak teman seangkatan yang tidak nampak batang hidungnya, padahal mereka tidak sedang berhalangan untuk hadir dalam acara tersebut. Memang rasanya kurang ramai kalau tidak bisa menghadirkan banyak teman sekelas dulu, tapi inilah reuni yang sepertinya sangat sulit untuk mengumpulkan semua teman.

Di dalam acara reuni yang katanya untuk silaturahmi itu, nyatanya seperti ajang pamer bagi mereka yang sudah sukses. Ada yang jadi idola karena sudah kerja di perusahaan besar dengan gaji tinggi, jabatannya juga lumayan sehingga banyak teman-teman yang mendekatinya agar memberikan lowongan pekerjaan seperti yang dia punya.

Ada lagi sekumpulan pemburu PNS dan BUMN yang ceritanya itu-itu saja, OK itu emang hak mereka tapi sayangnya terkadang mereka acuh jika sebenarnya ada rekan lain yang tak bisa mengejar jabatan sebagai pegawai negeri maupun BUMN karena masalah pendidikan.

Sehabis lulus SMP banyak yang meneruskan ke SMA maupun SMK, namun tak sedikit pula yang harus putus sekolah dan langsung bekerja karena orang tuanya yang tak mampu. Saya sendiri adalah bagian dari mereka yang tak bisa meneruskan ke SMA, sedih rasanya mendengar teman-teman sudah sukses dan saya hanya bagian pendengar saja.

Tanpa rasa berdosa mereka menceritakan betapa bahagianya saat di bangku SMA dan kuliah, saya diam saja menahan rasa iri dan malu dengan keadaan ini. Belum lagi mereka yang sudah sukses dengan pekerjaan dan bisnisnya, pamer harta dan kekayaan yang bikin panas ati.

Apakah ini adalah sifat iri hati yang tidak baik? Mungkin iya mungkin tidak, namun sebagian rekan yang tidak mau hadir dalam acara reuni sepertinya sudah mengerti bahwa acara reuni hanya sebagai ajang pamer dan mereka cuma sebagai pendengar saja.

Sejak itu saya sangat enggan untuk ikut acara reuni lagi, mereka bukan teman-teman yang dulu saya kenal karena kehidupan mereka sudah berubah drastis. Saya hanya kenalan lama mereka yang cupu dan kurang mampu, mungkin bagi mereka saya hanya dianggap pernah kenal saja.

Updated at: 12:46 AM

0 comments:

Post a Comment