Apa yang anda pikirkan tentang seorang biduan atau penyanyi dangdut? Mungkin anda akan membayangkan seorang penyanyi cantik dengan tubuh seksi yang berjoget panas di atas panggung. Tak sedikit pula orang yang menganggap bahwa penyanyi dangdut itu murahan dan tidak punya etika, itu hak mereka untuk menilainya.
Kisah ini dimulai sejak masa SMA dimana aku sering ikut teman-teman gank sekolah untuk karaoke, di sana kami sering bernyanyi lagu-lagu dangdut. Suaraku memang cukup bagus dan teman-teman mengakuinya, mereka sering sekali mengajakku karaoke hingga hampir tiap minggu kami ada di tempat itu.
Lama-lama aku benar-benar meyukai dunia tarik suara, hingga akhirnya aku mulai berkenalan dengan beberapa orang yang memang punya hobi sama, yaitu musik dangdut. Aku mulai ikut latihan dengan tetanggaku yang sering manggung di acara hajatan, organ tunggal miliknya memang cukup laris manis disewa saat ada acara.
Mulanya aku hanya ikut-ikutan belajar, namun menurut tetanggaku aku memang punya bakat menyanyi dan suaraku bagus. Sejak itulah aku sering diajak manggung dan menyanyi untuk menghibur orang. Banyak sekali pengalaman dalam panggung organ tunggal ini, mulai dari om-om yang nakal suka memberikan uang saweran dan beberapa pria genit yang terang-terangan menggodaku.
Untungnya aku masih bisa jaga diri dan tidak terbawa dengan godaan nakal pria itu.
Karierku di organ tungal mulai dikenal publik, namun itu malah membuat keluargaku semakin kencang melarangku ikut. Banyak tetangga yang sering menggunjingku karena menjadi penyanyi dangdut, mereka mengataiku dengan buruk dan membuat orang tuaku sedih.
Aku yang sudah tak tahan dengan omongan tetangga akhirnya memutuskan untuk merantau, aku ingin mengembangkan karierku di kota besar, paling tidak aku bisa masuk ke dalam Organ Musik yang lebih besar dari sekedar panggung di desa.
Perjuangan menjadi penyanyi dangdut ini terbilang cukup berat, sainganku banyak dan aku harus bisa memberikan yang terbaik untuk penonton. Beberapa kali aku harus pindah-pindah tempat demi bisa masuk dalam kelompok OM yang sudah mapan.
Setelah sekian lama akhirnya aku mulai dikenal publik, dari satu panggung ke panggung lainnya aku bisa menghibur penonton dengan lagu-lagu dangdut.
Saat karierku semakin melejit, orang tua tetap saja memaksaku untuk berhenti bernyanyi dan mereka memintaku utuk segera menikah. Yah ini adalah hal yang harus dihadapi sosok perempuan sepertiku, memilih patuh pada orang tua dan meninggalkan mimpi besarku atau meneruskannya tanpa restu orang tua.
Aku selalu yakin bahwa perjuanganku menjadi penyanyi dangdut yang berat ini juga dirasakan oleh penyanyi lainnya, dianggap sebagai wanita yang tidak benar dan kurang mendapat dukungan dari keluarga.
Setelah mempertimbangkan dalam waktu yang cukup lama, akhirnya aku lebih memilih patuh pada orang tuaku dan meninggalkan dunia dangdut, aku menikah dengan pria pilihan orang tuaku dan menjalani kehidupan keluarga baru. Meskipun impianku menjadi penyanyi dangdut ternama seperti Inul, DP, Cita Citata, dan lainnya belum terwujud, namun aku sudah bersyukur bisa menikmati perjuangan seperti yang mereka alami dulu.
0 comments:
Post a Comment