Bagaimana rasanya menjalani cinta yang penuh dengan kepalsuan, tentu saja hidupnya akan penuh dengan sandiwara. Itu bukanlah hal yang diharapkan oleh para kekasih saat mengetahui bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan dimana hanya tubuhnya saja yang dia miliki, namun hatinya masih milik orang lain.
3 bulan sudah aku menikah dengannya, namun hingga saat ini dia masih seperti orang lain bagiku tak seperti yang aku harapkan. Dia masih melayaniku seperti istri pada umumnya, namun semua itu sangat terpaksa dan aku bisa melihatnya sendiri dari raut wajahnya yang seakan sangat membenciku.
Aku mencoba berbaik sangka kepada istriku itu, aku selalu mencoba menyenangkannya dengan berbagai hal dan aku tak pernah memaksanya untuk sesuatu yang tidak dia sukai. Namun semua itu seakan tak berguna di matanya dan aku masih seperti orang lain yang menjadi beban baginya.
Lama aku memendam rasa ini dan akhirnya aku nekad ingin mengetahui tentang perasaan istriku itu kepadaku selama ini agar aku tidak gelisah. Aku mengajaknya ke pantai yang sepi untuk membicarakan ini dan untungnya dia mau.
Di pantai dia selalu menghindar dariku dan lebih suka menyendiri menikmati desiran ombak yang mendayu-dayu, hal ini tentu membuatku semakin curiga kepadanya. Karena sudah agak emosi, aku menariknya ke bawah pohon kelapa dan duduk berdua di sana.
Aku mulai bertanya tentang sikapnya yang dingin kepadaku, tentang perhatiannya yang terpaksa, dan kenapa dia selalu saja menganggapku sebagai orang yang asing dalam hidupnya. Dia masih diam saja dan memalingkan wajahnya, hal itu sungguh membuatku jengkel hingga aku membentaknya agar dia mau menjawab pertanyaanku.
Tak ku duga dia menangis sejadi-jadinya, aku mulai menyesal telah membentaknya dan ku pikir dia ketakutan melihatku marah seperti itu. Namun aku salah! Aku salah menduga tentang kemarahanku yang menyebabkannya menangis.
Dengan isak tangis yang masih dia tahan serta nafas yang tak beraturan, istriku memohon maaf kepadaku dan dia tak pernah terlihat seperti ini sebelumnya. Dia mengakui bahwa sebenarnya tidak mencintaiku sama sekali, dan pernikahan kami hanyalah sebuah acara yang disepakati oleh orang tuanya saja, sementara dia sebenarnya punya kekasih lain yang sangat dia cintai.
Rupanya ada rahasia yang menyelimuti rumah tangga kami sehingga aku tak pernah merasa bahwa istriku adalah seorang yang dekat denganku. Raganya sudah jadi milikku dan nyatanya hatinya masih milik orang lain, itu sangat menyakitkan.
Aku benar-benar murka saat itu, aku berikan dia pilihan untuk tetap bersamaku dan melupakan kekasihnya atau berpisah denganku agar dia bisa kembali pada kekasihnya. Aku tak mau punya istri yang tidak mencintaiku dan aku tidak lagi menyayangi istriku karena dia tak mencintaiku seperti yang lain.
Awalnya dia tetap mau bersamaku, namun sepertinya dia tetap cinta pada pria lain sehingga aku membentaknya lagi hingga dia mengatakan bahwa dia ingin diceraikan olehku agar bisa kembali kepada pria yang dia cintai.
Sakit bukan main dalam pernikahanku yang masih seumur jagung ini harus bercerai hanya karena istriku tak mencintaiku, namun itu adalah pilihan yang lebih baik bagiku ketimbang menikah dengan mayat hidup yang tak ku miliki hatinya.
Kami telah bercerai dan aku menikah lagi dengan perempuan lain yang benar-benar mencintaiku, dan kalian tahu kabar mantan istriku? Dia yang ingin kembali ke pria idamannya ternyata ditelantarkan begitu saja karena sang pria malah memilih wanita lainnya. Itu cukup layak untuknya!
0 comments:
Post a Comment