Berbahagialah kita yang masih diberikan keselamatan dan kesempurnaan dalam menjalani hidup ini, pasalnya ada banyak sekali orang-orang di luar sana yang mengalami kejadian buruk dalam hidupnya dan harus menundukkan kepalanya karena keadaan dirinya.
Saya memiliki seorang teman, sebut saja namanya Imam, dia adalah lulusan SMK yang menjadi salah satu pemuda yang banyak disukai di kampungnya. Namun suatu hari dia mengalami kecelakaan hebat saat motor yang dikendarainya menabrak mobil, motornya hancur dan imam mengalami luka parah.
Imam harus menjalani pengobatan di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama, pasalnya beberapa bagian tulangnya patah akibat kecelakaan itu. Yang cukup memprihatinkan adalah keadaan kakinya yang akhirnya harus cacat seumur hidup, meski tidak sampai dilakukan tindakan pemotongan, namun kakinya bengkok dan dia tidak bisa berjalan dengan sempurna lagi.
Setelah pulang dari rumah sakit, Imam belum bisa menerima keadaannya itu. Beberapa kali dia seperti orang stress, berteriak tidak jelas, menangisi keadaan, dan terkadang mencari musuh untuk melampiaskan kemarahannya.
Orang tua dan saudara menjadi sasaran kemarahan Imam di rumah sehingga keadaan keluarganya menjadi terganggu. Bahkan keadaan buruk ini ditambah lagi dengan perekonomian keluarga mereka yang semakin sempit akibat terlilit hutang yang banyak untuk pembiayaan pengobatan Imam kala di rumah sakit.
Selama berbulan-bulan Imam masih belum menyadari bahwa itu semua adalah kuasa Tuhan, dia masih saja menyesali nasibnya dan menyalahkan dirinya. Imam belum bisa menerima keadaannya yang cacat, dia malu dan minder untuk melanjutkan hidupnya kembali.
Hingga suatu ketika Imam dinasehati oleh saudara jauhnya, kala itu dia diberikan nasehat yang masuk ke dalam hatinya dan menyadarkan dirinya bahwa segala sesuatu yang terjadi padanya adalah kehendak Tuhan, dia hanya bisa berpasrah dan menjalani takdirnya.
Semenjak itu, Imam mulai menguatkan hatinya dan bertekad untuk berubah menjadi orang yang lebih baik. Setelah bisa berjalan kembali meski pincang, Imam mulai bekerja serabutan agar bisa mendapatkan uang dan tak menjadi beban keluarganya terus.
Setelah mendapat pekerjaan yang nyaman, Imam kemudian mulai berfikir untuk meneruskan pendidikannya dengan biayanya sendiri. Setelah menabung, Imam nekad mendaftar di salah satu kampus untuk bisa kuliah sambil bekerja.
Kini setelah sekian tahun berlalu, Imam menjadi pribadi yang lebih baik dan kehidupannya berubah drastis. Kakinya tetap pincang, trauma kecelakaan masiha tetap ada, namun Imam melawan semua itu dengan tekad kuatnya dan kini dia bisa memanen perjuangannya itu.
Hidup terus berjalan, selama nafas masih ada selama itu juga kita diwajibkan untuk berjuang!
Semangat kawan dunia memang kejam
ReplyDelete