Ketika Anak Terkena Masalah Jantung Bocor dan Harus Dioperasi

Orang tua mana yang rela jika anaknya terkena penyakit, kalau saja bisa dirubah, mereka ikhlas menggantikan derita yang dialami anaknya dengan dirinya, itu pasti! Kasih sayang orang tua kepada anaknya tak terhingga besarnya, mereka mencintai anaknya bahkan lebih dari kecintaan mereka pada pasangan maupun dirinya sendiri.

Berbahagialah kalian yang memiliki anak dengan kondisi sehat, jangan sampai kalian mengalami masalah seperti yang aku alami ini.

Saat itu anak pertamaku lahir, meski harus melakukan operasi caesar namun Alhamdulillah anakku lahir dengan selamat dan aku sebagai ibunya juga tak mengalami masalah saat melakukan persalinan. Namun semua berbuah beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit, anakku mengalami kejang dan membuatku ketakutan.

Ketika dibawa ke rumah sakit dan diperiksa oleh dokter, ternyata anakku mengalami kebocoran jantung yang membuatnya tidak bisa tumbuh dengan normal. Dokter bahkan menyarankan untuk langsung melakukan operasi penambalan jantung, namun rasanya aku tidak akan tega untuk melakukannnya.

Selang beberapa bulan aku merawat anakku, dia ku besarkan dengan kasih sayang dan harapan yang besar agar tumbuh menjadi anak yang sehat. Namun Tuhan berkata lain, ternyata kebocoran jantung anakku semakin parah dan membuat pertumbuhannya terhambat, kadang dia juga mengalami kejang-kejang karena masalah tersebut.

Aku dan suami masih bersikeras untuk tidak melakukan operasi untuk menangani penyakit jantung bawaan tersebut, kami mencoba beberapa pengobatan alternatif yang disarankan oleh kerabat dan tetangga. Beberapa kali kami mendatangi ustad yang katanya bisa melakukan pengobatan alternatif, namun hasilnya masih nihil.

1 tahun kemudian kondisi anakku semakin tidak karuan karena pertumbuhannya benar-benar terhambat akibat penyakit jantung bocor tersebut. Dokter hanya memberikan pilihan untuk melakukan operasi jika ingin membuat anakku lebih baik kondisinya.

Sedih, takut, dan berbagai perasaan lain menggelayutiku dan suami untuk menentukan pilihan ini. Jika kami tidak melakukan operasi penambalan jantung, maka dikhawatirkan jantung anakku akan semakin parah dan resikonya adalah gagal jantung yang menyebabkan kematian. Jika kami melakukan operasi, orang tua mana yang tega membayangkan tubuh anaknya dibedah?

Sungguh pilihan yang teramat sulit, namun kami hanya bisa berusaha semampu kami, dan sebelum pilihan kami putuskan, suamiku telah mengingatkanku untuk ikhlas dengan berbagai resiko yang mungkin akan terjadi ke depannya. Yah, akhirnya kami memilih untuk melakukan operasi penambalan jantung kepada anak kami yang masih kecil ini.

Aku sadar semua ini adalah cobaan dari Tuhan, aku tahu kami hanya bisa menggantungkan harapan kepada Tuhan, berserah diri dengan segala keputusan Tuhan, dan aku berharap semoga dengan usaha ini penyakit jantung anakku bisa sembuh dan dia bisa tumbuh dengan sehat seperti anak-anak lainnya.

Updated at: 12:55 AM

0 comments:

Post a Comment