Suatu ketika ada seorang yang dianggap sebagai ketua di salah satu perkumpulan maksiat, anggotanya sangat setia dengannya dan mau melakukan apa saja yang dikatakan dan diperintahkan oleh ketuanya itu. Hal ini merupakan sebuah kenyataan yang ada di sekitar kita, karena banyak orang yang menjadi pelopor atau pemimpin yang mengajak kepada maksiat dan dosa-dosa tanpa dia ketahui bebannya yang sangat berat kelak setelah kematiannya.
Ketua tersebut mengajarkan cara mencuri kepada anggotanya, menurutnya itu adalah cara paling cepat untuk kaya raya dengan mengambil hak milik orang lain. Anggotanya belajar dengan baik dan mempraktekkan cara yang diajarkan oleh ketuanya itu.
Kemudian ketua itu merasa sukses dengan anak buahnya yang bisa mempraktekkan ilmunya untuk berbuat dosa, dia kemudian mengajak dan memaksa orang-orang di sekitarnya yang tidak mengerti agar mau bergabung dan mengikutinya dalam keburukan. Hasilnya dia bisa merekrut beberapa anggota baru yang masih polos.
Bagaimana nasib ketua tersebut setelah meninggal dunia?
Ternyata nasibnya sungguh mengenaskan, karena setelah dia meninggal dunia, anak buah dan orang-orang yang dia ajak dalam keburukan masih terus melakukan aksinya untuk berbuat dosa. Hasilnya, dosa-dosa yang dilakukan oleh anggotanya dan orang yang dia ajak terus mengalir padanya dan membuatnya terus disiksa oleh malaikat Allah SWT.
Islam sebagai agama yang dirahmati Allah SWT telah memberikan informasi jelas tentang bahayanya dosa yang akan tetap mengalir meski telah meninggal dunia. Dan dosa itu sangat memberatkan karena di alam kubur orang tersebut akan terus mendapat siksa yang semakin banyak jika orang-orang yang masih hidup terus melakukan dosa akibat ajarannya.
Lalu dosa apa yang tetap mengalir meski telah meninggal dunia tersebut?
Nabi Muhammad SAW bersabda :
"Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka." (HR. Muslim).
"Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu." (HR. Bukhari)
"Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun." (HR. Ahmad)
Menurut hadits di atas, ada 2 jenis dosa yang akan tetap mengalir meski sudah meninggal dunia. Keduanya adalah dosa orang yang menjadi pelopor maksiat dan orang yang mengajak kepada keburukan kala hidupnya di dunia.
Manusia tidak terlepas dari dosa, dan sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang memperbaiki kesalahan, meminta maaf, dan bertaubat atas kesalahannya. (jika terpaksa kita berbuat dosa, sebaiknya lakukan sendiri dan jangan sampai mengajak atau mengajari orang lain!).
0 comments:
Post a Comment