Dahulu kala kerajaan Singapura hidup dengan damai, namun tiba-tiba datang sekumpulan ikan todak ke pantai. Ikan itu memiliki moncong tajam dan suka menyerang penduduk, sudah banyak korban berjatuhan akibat serangan ikan ini di pantai.
Kejadian ini membuat sang raja gusar, pasalnya akibat ikan-ikan buas itu, perekonomian di sana menurun karena banyak rakyat yang enggan melaut dan bepergian dengan perahu. Mereka takut diserang ikan buas yang punya moncong tajam itu.
Raja memerintahkan panglimanya untuk menumpas ikan jahat itu, namun berkali-kali mereka mencobanya, berkali-kali pula kegagalan mereka terima. Ikan itu terlalu kuat untuk diserang langsung oleh para prajurit kerajaan yang tak bisa bergerak bebas di air.
Ketika raja dan panglimanya hampir putus asa, datanglah seorang anak kecil yang mengutarakan maksudnya ke istana. Anak kecil itu menunjukkan cara mengalahkan ikan todak, meski awalnya tidak diterima karena dia hanya anak kecil, tapi akhirnya raja menerima sarannya yang masuk akal.
Besoknya raja menyuruh prajuritnya menebang pohon pisang dan menyambungkannya dengan rapat menjadi pagar yang kemudian ditempatkan di pantai.
Siang harinya ikan todak mendatangi pantai, namun mereka menemukan pagar pohon pisang, mereka menyerang dengan moncongnya namun justru moncong mereka menancap di batang pohon pisang dan tak bisa dicabut, saat itu para prajurit menumpas ikan itu beramai-ramai ketika terjebak.
Sejak saat itu, ikan jahat itu tak lagi menyerang pantai dan sang anak mendapatkan hadiah dari sang raja atas jasanya itu. Namun panglima kerajaan yang malu kemudian berniat menyingkirkan anak kecil itu, dia menghasut raja untuk memusnahkan anak kecil itu karena bisa jadi ancaman kerajaan di masa depan.
Sang raja terhasut ucapan sang panglima, akhirnya sang raja menyuruh panglima untuk menyingkirkan anak itu secara diam-diam. Anak itu tinggal di sebuah bukit, panglima dan prajuritnya datang sembunyi-sembunyi dan membunuh anak itu dengan licik.
Namun ajaib ketika anak itu terbunuh, darahnya mengalir deras dan menutupi bukit itu hingga terlihat bukit itu berwarna merah. Sejak saat itulah bukit itu dinamai bukit merah, salah satu tempat wisata paling terkenal di Singapura.
0 comments:
Post a Comment