Dongeng Cindelaras dan Ayam Jago

Kerajaan Jenggala dipimpin oleh raja Putra, dia punya seorang permaisuri cantik dan seorang selir yang menemaninya. Sang selir adalah wanita yang licik dan iri hati, dia ingin menjadi permaisuri raja dan menyingkirkan sang permaisuri.

Sang selir berkomplot dengan tabib istana, dia pura-pura sakit dan sang raja memanggil tabib. Tabib yang sudah berkomplot itu mengatakan bahwa selir terkena racun, dan setelah ditelusuri, ternyata racun itu dari permaisuri. Sang raja percaya pada tabibnya, dia mengusir sang selir ke hutan dan memerintahkan patih untuk membunuhnya.

Patih dan permaisuri sampai di hutan, namun sang patih membiarkan sang permaisuri yang sedang hamil tetap hidup karena dia tahu perbuatan licik sang selir.

Sang permaisuri hidup di hutan sendirian, tak berselang lama dia melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Cindelaras. Anak itu tumbuh dengan cerdas dan kuat, dia bisa berteman dengan banyak hewan di hutan dan mempelajari banyak hal.

Suatu ketika ada seekor rajawali yang menjatuhkan sebuah telur, Cindelaras kemudian menetaskan telur itu dan setelah menetas ternyata seekor ayam. Dia merawatnya dengan baik hingga jadi ayam jago yang sangat bagus dan kuat.

Ayam jago itu bukan ayam sembarangan, ketika berkokok tidak seperti ayam lainnya, dia berkokok dengan mengeluarkan suara "Kukuruyuk, tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra".

Cindelaras memberitahukan hal itu pada ibunya, dan sang ibu menceritakan asal usulnya yang merupakan anak raja. Setelah mendengar hal itu, Cindelaras meminta izin kepada ibunya untuk menemui sang ayah dan menjelaskan kejadian sesungguhnya.

Berangkatlah Cindelaras dan ayam jagonya ke kerajaan Jenggala, di sana dia mengadu ayam jagonya dengan ayam lain yang dimiliki para warga. Ayam Cindelaras selalu menang, hal itu membuatnya terkenal hingga ke telinga raja. Akhirnya sang raja memanggil Cindelaras dan mengadu ayamnya, pertarungan itu dimenangkan ayam Cindelaras.

Kemudian sang raja menanyakan asal usul Cindelaras, dia hanya tersenyum dan yang menjawab adalah ayamnya dengan berkokok "Kukuruyuk, tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra".

Suara kokok ayam itu membuat sang Raja kaget, kemudian dia menanyakan kebenarannya dan ternyata memang benar. Sang raja marah kepada patihnya yang dulu tak menuruti perintahnya, namun sang patih menjelaskan kebenarannya dan membongkar kebusukan selir yang kini menjadi permaisuri.

Sang raja kemudian menyadari kesalahannya, dia menjemput permaisurinya di hutan dan tinggal bersama Cindelaras di istana, selir jahat itu diusir ke hutan. Setelah ayahnya meninggal, Cindelaras menjadi raja memimpin kerajaan Jenggala.
  • Sabung ayam dilarang keras, ini hanya ada dalam cerita dan dongeng rakyat jaman dulu. Tidak diperkenankan menirunya!

Updated at: 1:03 AM

0 comments:

Post a Comment