Kisah Menyedihkan Detik-Detik Wafatnya Nabi Muhammad SAW

Pertama kali saya mendengar kisah mengharukan tentang detik-detik meninggalnya Rasulullah SAW adalah ketika ceramah dari Habib Munzir di acara Maulid Nabi SAW yang diadakan di Monas. Sebelumnya saya hanya membaca-baca saja, namun belum pernah merasakan perasaan sedih dan haru sedalam ini, saya memang ngefans sama Alm Habib Munzir, dan ceramah beliau tentang detik wafatnya Rasulullah SAW bisa membuat saya menangis sedih dan merasakan perasaan yang benar-benar nelangsa.

81 hari sebelum wafatnya beliau SAW, malaikat Jibril turun ke bumi kala Rasulullah SAW sedang wakaf di Arafah dalam mengerjakan haji wada'. Malaikat Jibril menyampaikan wahyu terakhir, yaitu Surat Al-Maidah ayat 3 dan memberikan kabar bahwa telah sempurna agama Islam dan telah selesai tugasnya dalam menyampaikan wahyu.

Kemudian Nabi Muhammad SAW mengumpulkan para sahabatnya dan memberikan wahyu terkahir itu sembari memberitahukan bahwa agama Islam telah sempurna. Hampir semua sahabat bergembira kecuali Abu Bakar Ash-Shiddiq yang langsung pulang ke rumah dan mengunci pintu. Ternyata Abu Bakar mengetahui bahwa kematian Rasulullah SAW sudah dekat dengan wahyu terakhir itu.

1 Minggu sebelum kematian Rasulullah SAW
Pada 7 hari terakhir sebelum Rasulullah SAW wafat, malaikat Jibril turun ke bumi dan menanyakan apakah Rasulullah SAW menginginkan dunia dan seisinya atau bertemu dengan Allah SWT, dan nabi SAW memilih bertemu dengan Allah SWT. Kemudian Rasulullah SAW mulai merasakan sakit yang membuatnya lemah dan harus dibantu untuk berjalan, namun beliau masih sempat memberikan khutbah terakhirnya.

Rasulullah juga membebaskan hamba sahayanya dan menyedakahkan semua hartanya, tak lupa beliau SAW juga memberikan wasiat kepada Ali RA agar memandikan janazah beliau SAW jika sudah waktunya, meletakkan jenazahnya SAW dan meninggalkannya sesaat karena malaikat yang akan menyolatinya terlebih dahulu.

Tak lupa Rasulullah SAW juga meninggalkan wasiat agar tetap berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan As-Sunah sebagai pegangan hidup di dunia.

Detik-detik meninggalnya Rasulullah SAW
Malam senin, Rasulullah SAW demam tinggi di rumah Aisyah RA, dan beliau merasakan sakit yang sangat saat itu. Hingga waktu subuh tiba, jamaah sudah siap di shaf masing-masing, namun Rasulullah SAW belum juga keluar dari kamarnya yang ada di sebelah tempat imam.

Hingga akhirnya Abu Bakar yang mengimami sholat subuh itu. Namun kemudian di tengah-tengah waktu sholat, Rasulullah muncul dan menyingkapkan tirai penutup antara kamar dan masjid, dan Abu Bakar mundur untuk memberikan kesempatan agar Rasulullah SAW mengimami, namun beliau SAW memberikan isyarat agar Abu Bakar dan para sahabat meneruskan sholat mereka, sedang beliau menutup kembali tirainya.

Pagi harinya ketika nabi Muhammad SAW sedang merasakan sakit yang kian parah, tiba-tiba datang tamu yang tak dikenal meminta izin masuk ke dalam rumah, namun ditolak oleh putri Nabi SAW, Fatimah RA. Ternyata tamu itu adalah malaikat maut, dan nabi SAW menyuruh Fatimah mengizinkannya masuk, saat itu nabi SAW menanyakan malaikat Jibril yang belum terlihat, dan kemudian Jibril turun menemani Rasulullah SAW.

Sebelum wafat, Rasul SAW menanyakan hak beliau kepada Jibril dan Jibril mengabarkan bahwa semua surga menanti kedatangannya, lalu Rasulullah SAW menanyakan tentang kaumnya, dan jibril menjawab bahwa Allah SWT pernah berfirman jika Surga diharamkan kepada siapa saja kecuali semua umat Muhammad sudah ada di dalamnya. (Semoga kita semua termasuk umat Muhammad SAW yang berhak atas surga dengan segala kenikmatannya).

Kemudian malaikat maut mulai melakukan tugasnya sehingga membuat Rasulullah SAW merasakan sakit yang luar biasa, meski dalam keadaan seperti itu, beliau SAW masih berdo'a kepada Allah SWT "Ya Allah dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua padaku, jangan pada umatku". Hal ini membuat malaikat Jibril mengalihkan pandangannya karena tidak tega, Ali RA juga menundukkan wajahnya, sementara Aisyah memeluk Nabi Muhammad SAW penuh kasih sayang.

Nabi SAW membisikkan wasiatnya kepada Ali RA agar menjaga sholat dan mengasihi kaum yang lemah, dia juga terus mengucapkan ummatii, ummatii, ummatii yang menunjukkan kecintaannya kepada semua umatnya.

"Sesungguhnya kematian itu akan menghadapi ‘sakaratulmaut’, Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi.." itu adalah ucapan terakhir yang diucapkan oleh nabi Muhammad SAW sebelum akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhirnya.

Malaikat berdatangan ke bumi untuk menyolati jenazah nabi Muhammad SAW, tak lupa ada beberapa nabi yang juga hadir, seperti nabi khidir yang dikatakan hadir saat kematian Rasulullah SAW. Pada saat dibawa ke makam, para sahabat mengaku tidak merasakan beban yang berat, dan ketika dimasukkan ke dalam liang kubur, tanah berjatuhan sendiri seraya ingin ikut kontribusi dalam pemakaman manusia paling mulai di muka bumi itu.

Dan tangis serta kesedihan benar-benar menyelimuti bumi pada waktu itu, 12 Rabi'ul Awwal 11 H akan menjadi salah satu hari yang paling dikenang di dunia. Dimana pada hari itu, manusia paling sempurna yang merupakan tauladan terbaik di muka bumi ini akhirnya menemui Tuhannya.

Updated at: 12:34 AM

0 comments:

Post a Comment