Masa-masa remaja nabi Muhammad SAW adalah salah satu contoh yang sangat baik untuk kalangan pemuda di jaman sekarang, pasalnya pada masa remaja nabi Muhammad SAW terdapat banyak kebaikan yang bisa dijadikan sebagai suri tauladan untuk kalangan muda saat ini. Beliau SAW adalah sebaik-baiknya contoh yang baik di dunia ini, dan beliau SAW adalah idola kita semua, panutan kita, dan penolong kita kelak di hari akhir.
Setelah ditinggalkan oleh ayah, ibu, dan kakeknya, nabi Muhammad SAW kecil diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Dengan penuh kasih sayang, paman dan bibinya, Fatimah as Saad mengasuh beliau SAW, bahkan dikatakan kasih sayang paman dan bibinya lebih besar ketimbang kepada anak-anak mereka sendiri.
Pada masa remaja, nabi Muhammad SAW adalah seorang pemuda yang giat bekerja dan juga rajin belajar berbagai hal, mulai dari beladiri, memanah, dan lain sebagainya untuk membantu paman dan keluarganya serta orang-orang di sekitarnya seperti kala menggembalakan domba mereka. Kehidupan keluarga Abu Thalib saat itu memang terbilang kekurangan, namun mereka merupakan salah satu keluarga yang dihormati di Mekkah.
Pertemuan dengan seorang Pendeta
Pada kali pertama pergi ke Syam untuk berdagang, rombongan nabi Muhammad SAW bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang mengetahui tanda-tanda kenabian beliau SAW. Kemudian pendeta itu memberitahu Abu Thalib untuk menjaga keponakannya itu dari orang-orang yahudi yang dikhawatirkan akan mencelakainya jika tahu tentang tanda kenabian beliau SAW.
Kepribadian nabi Muhammad SAW mulai dikenal di Arab
Pada saat beliau SAW berdagang, beliau SAW selalu membawa sikap-sikap baik yang membuat orang lain terpukau. Kejujuran dan kesabarannya membuat banyak orang mengenal pribadi nabi Muhammad SAW yang baik dan jujur, hal ini kemudian tersebar luas ke seluruh Arab hingga banyak orang yang mempercayai beliau SAW.
Perkenalan dengan Khadijah
Pribadi nabi Muhammad SAW yang baik dan jujur kemudian sampai ke telinga seorang saudagar kaya yang bernama Khadijah, kemudian Khadijah bekerja sama dengan nabi Muhammad SAW. Khadijah adalah seorang janda yang memiliki banyak harta, dan dia merupakan salah satu orang kaya di arab yang dihormati. Nabi Muhammad SAW membawakan dagangan Khadijah ke Syam dan sepulangnya, beliau membawa banyak keuntungan kepada juragannya itu, hingga membuat Khadijah mulai menyukai nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah
Singkat cerita, Khadijah melamar nabi Muhammad SAW melalui salah satu orang suruhannya, setelah berunding dengan pamannya, Abu Thalib, kemudian beliau SAW menerima lamaran itu dan mereka menikah. Pada saat itu, nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun dan Khadijah berusia 40 tahun, namun nabi SAW mencintai istrinya tersebut dengan penuh kasih sayang.
Pernikahan dengan Khadijah, nabi SAW dikaruniai 6 orang anak, 2 anak lelaki bernama Qasim dan Abdullah yang keduanya meninggal saat mereka muda, lalu 4 orang anak perempuan yang bernama Zaynab, Ruqaiya, Umi Kultum, dan Fatimah. Kelak, Fatimah adalah anak kesayangan nabi Muhammad SAW dan darinya akan tersebar banyak keturunan nabi Muhammad SAW yang saat ini kita kenal dengan para habib (laki-laki).
Setelah ditinggalkan oleh ayah, ibu, dan kakeknya, nabi Muhammad SAW kecil diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Dengan penuh kasih sayang, paman dan bibinya, Fatimah as Saad mengasuh beliau SAW, bahkan dikatakan kasih sayang paman dan bibinya lebih besar ketimbang kepada anak-anak mereka sendiri.
Pada masa remaja, nabi Muhammad SAW adalah seorang pemuda yang giat bekerja dan juga rajin belajar berbagai hal, mulai dari beladiri, memanah, dan lain sebagainya untuk membantu paman dan keluarganya serta orang-orang di sekitarnya seperti kala menggembalakan domba mereka. Kehidupan keluarga Abu Thalib saat itu memang terbilang kekurangan, namun mereka merupakan salah satu keluarga yang dihormati di Mekkah.
- baca juga : masa kecil nabi Muhammad SAW
Pertemuan dengan seorang Pendeta
Pada kali pertama pergi ke Syam untuk berdagang, rombongan nabi Muhammad SAW bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang mengetahui tanda-tanda kenabian beliau SAW. Kemudian pendeta itu memberitahu Abu Thalib untuk menjaga keponakannya itu dari orang-orang yahudi yang dikhawatirkan akan mencelakainya jika tahu tentang tanda kenabian beliau SAW.
Kepribadian nabi Muhammad SAW mulai dikenal di Arab
Pada saat beliau SAW berdagang, beliau SAW selalu membawa sikap-sikap baik yang membuat orang lain terpukau. Kejujuran dan kesabarannya membuat banyak orang mengenal pribadi nabi Muhammad SAW yang baik dan jujur, hal ini kemudian tersebar luas ke seluruh Arab hingga banyak orang yang mempercayai beliau SAW.
Perkenalan dengan Khadijah
Pribadi nabi Muhammad SAW yang baik dan jujur kemudian sampai ke telinga seorang saudagar kaya yang bernama Khadijah, kemudian Khadijah bekerja sama dengan nabi Muhammad SAW. Khadijah adalah seorang janda yang memiliki banyak harta, dan dia merupakan salah satu orang kaya di arab yang dihormati. Nabi Muhammad SAW membawakan dagangan Khadijah ke Syam dan sepulangnya, beliau membawa banyak keuntungan kepada juragannya itu, hingga membuat Khadijah mulai menyukai nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah
Singkat cerita, Khadijah melamar nabi Muhammad SAW melalui salah satu orang suruhannya, setelah berunding dengan pamannya, Abu Thalib, kemudian beliau SAW menerima lamaran itu dan mereka menikah. Pada saat itu, nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun dan Khadijah berusia 40 tahun, namun nabi SAW mencintai istrinya tersebut dengan penuh kasih sayang.
Pernikahan dengan Khadijah, nabi SAW dikaruniai 6 orang anak, 2 anak lelaki bernama Qasim dan Abdullah yang keduanya meninggal saat mereka muda, lalu 4 orang anak perempuan yang bernama Zaynab, Ruqaiya, Umi Kultum, dan Fatimah. Kelak, Fatimah adalah anak kesayangan nabi Muhammad SAW dan darinya akan tersebar banyak keturunan nabi Muhammad SAW yang saat ini kita kenal dengan para habib (laki-laki).
- baca juga : Kisah Keteladanan nabi Muhammad SAW
TERIMA KASIH !!!
ReplyDelete