Kisah Cinta Di Perantauan "Air Susu Dibalas Dengan Air Tuba"

Ada sepasang kekasih yang sudah beberapa bulan menjalin kisah cinta mereka di kampung, orang tua kedua pasangan ini sudah saling setuju dengan hubungan anaknya dan mereka hendak menikahkan keduanya kelak. Namun karena belum memiliki modal untuk menikah, akhirnya si pria pergi merantau ke kota untuk mencari kerja.

Pada awalnya hubungan mereka masih tetap mesra, sang pria bekerja keras di kota demi mengumpulkan uang untuk modal nikah, sementara si wanita di kampung menunggu arjunanya kembali untuk menikahinya. Namun kemudian sang wanita menyusul si pria, hal ini karena si wanita tidak begitu yakin dengan kesetiaan pasangannya itu, lagipula si wanita juga memang ingin merasakan kehidupan di perantauan.

Akhirnya si wanita tinggal di sebuah kontrakkan yang disewakan oleh pacarnya itu, saat sang wanita masih menganggur, si pria yang membiayai kehidupan wanitanya. Mulai dari makan, tempat tinggal, bahkan untuk kebutuhan lainnya ditanggung oleh sang pria. Meskipun gaji sang pria terbilang kecil, namun hampir semua penghasilannya diberikan kepada sang wanita karena dia sudah sangat mencintainya dan padahal mereka belum menikah.

Setelah beberapa bulan di perantauan, akhirnya si wanita mendapat kerja di kota sebelah dan mereka terpisah kembali. Pada awalnya hubungan mereka masih berjalan dengan baik, si wanita masih sering mengabarkan keadaannya dan si pria kadang menengok keadaan pujaan hatinya di kota sebelah.

Namun masalah mulai timbul ketika si pria dipecat dari tempat kerjanya dan akhirnya menganggur di kontrakkan, dia mulai mencari pekerjaan yang baru sembari menghemat sisa uang hasil kerjanya selama ini. Pada suatu ketika, uang si pria habis dan terpaksa dia meminjam kepada pacarnya, si pacar yang sudah mulai bekerja mau meminjamkannya dan mendukungnya agar bisa segera mendapatkan pekerjaan baru.

Setelah 3 bulan menganggur dan tidak jua mendapatkan pekerjaan, si pria mulai dirundung banyak masalah, mulai dari hutang yang menumpuk, kesehatan yang buruk, dan puncaknya adalah hubungan dengan kekasihnya yang ikut memburuk karena keadaan. Kala itu, hampir 1 minggu pacarnya tidak bisa dihubungi dan dia merasa panik, hingga akhirnya dia datang ke kota sebelah untuk menengoknya.

Perjalanan ke kota sebelah memakan waktu 3 jam lamanya, dengan uang pas-pasan dia nekad berangkat demi melihat keadaan pacarnya. Sesampainya di depan kontrakkan pacarnya, dia melihat 2 pasang sepatu dan yang 1 adalah sepatu pria, betapa kagetnya dia melihat hal itu. Namun dia mencoba tetap berfikir postif dan mengetuk pintu kamar, namun tidak ada jawaban dari dalam.

Hingga akhirnya si pria membuka pintu kontrakkan yang tidak dikunci dan dia mendapati pacarnya sedang tidur bersama lelaki lain di dalam kontrakkan, saat itu si pria sangat marah dan hendak menghakimi lelaki yang menyelingkuhi pacarnya itu, namun karena shok berat dan dia belum makan dari pagi, akhirnya dia malah pingsan duluan.

Ketika si pria sadar, ternyata dia ada di sebuah klinik dan sedang dirawat di dalamnya, yang mengejutkan ternyata teman kontrakkannya yang dari kota sebelah yang menungguinya, lalu dimana pacarnya? Setelah dijelaskan oleh temannya, ternyata sang pacar hanya mengantarkan dia yang pingsan ke klinik kemudian menghubungi temannya, dia beralasan akan berangkat kerja sehingga tidak bisa menungguinya di klinik, sungguh ini sangat menyedihkan.

Kemudian ketika si pria memeriksa handphone-nya, ada 1 pesan panjang dari pacarnya yang isinya adalah permintaan maaf, kemudian si wanita juga meminta putus padanya karena merasa sudah tidak cocok lagi. Langsung saja si pria membalas pesan itu, dia ingin menanyakan alasannya dan apa maksudnya dengan kelakuannya bersama pria lain di kamar, namun jawaban si wanita sungguh menyakitkan. Dia membalas tanpa punya perasaan sama sekali dengan mengatakan "maaf yah, aku udah capek ngurusin pengangguran, aku udah dapat yang lebih baik, kita jalan sendiri-sendiri aja yah".

Membaca pesan dari si wanit, pria itu langsung menangis sejadi-jadinya, dalam hatinya dia merasakan perasaan yang bercampur aduk. Antara rindu, marah, benci, kehilangan, dan rasa penyesalan yang mendalam yang membuatnya hancur kala itu.

Selang 3 hari akhirnya si pria sembuh dan dia memutuskan untuk pulang kampung saja, di rumah dia menceritakan pengalaman buruknya kepada orang tuanya, dan ternyata sang ibu adalah orang yang sangat bijak. Meski ibunya sedih dan marah melihat anaknya diperlakukan seperti itu oleh sang pacar, namun si ibu menyuruhnya untuk datang ke rumah pacarnya untuk meminta maaf pada keluarga mereka dan meminta izin untuk pamit karena hubungan mereka sudah kandas.

Si pria menurut pada ibunya dan datang ke rumah pacarnya, dia menemui orang tua pacarnya dan menceritakan tentang hubungannya yang sudah berakhir dengan anaknya, tentu saja tanpa menceritakan hal-hal buruk tentang anaknya itu. Sontak si ibu langsung menangis karena sebelumnya dia sudah setuju dan merestui anaknya itu, meski berat akhirnya mereka saling mengikhlaskannya.

Terkadang keadaan memang memburuk karena masalah ekonomi, terkadang cinta yang kuat harus hancur karena keegoisan, dan terkadang kita harus menyadari bahwa banyak rahasia yang terkandung dari setiap kejadian yang kita alami.

Updated at: 8:00 PM

0 comments:

Post a Comment