Penderitaan Anak Gemuk Dalam Kehidupan Sekolah

Aku adalah anak pertama yang sangat dinantikan orang tuaku, karena hampir 3 tahun setelah mereka menikah barulah aku lahir ke dunia ini, jadi bisa dibilang orang tuaku sangat menyayangiku dan mungkin over protective. Sejak kecil aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan, dan tidak ada seorangpun yang berani menggangguku karena tentu saja mereka akan berhadapan langsung dengan orang tuaku. Aku merasa aman dan nyaman sehingga membuatku malas, nafsu makanku sangat besar, dan hasilnya aku memiliki tubuh yang sangat gemuk.

Hal ini berlangsung lama hingga aku menginjak bangku SMA, pada saat itu aku masih seorang yang sangat manja karena kebiasaan di keluargaku, dan ini pengalaman baru yang akan merubah hidupku. Di bangku SMA, banyak teman seusiaku yang mulai terlihat nakal, tak jarang mereka selalu membuat masalah denganku meski aku tak mengganggu mereka.

Suatu ketika aku pernah diganggu teman-teman kelasku, aku dijuluki sapi metal dan mereka terus saja menjelek-jelekkan aku. Tentu saja hal ini membuatku marah, namun aku takut dengan mereka yang suka main keroyokan. Akhirnya aku ngadu sama wali kelasku kalau aku diganggu teman sekelas, bukannya membantu eh dia malah membuatku seperti badut di kelas, seakan sang guru mendukung kenakalan teman-temanku. Aku yang tidak terima akhirnya mengadukan hal ini kepada orang tuaku, besoknya ayah datang ke sekolah dan mengadu pada guruku, namun kembali sepertinya mereka tak peduli karena sang guru hanya berkata bahwa aku sudah dewasa dan teman-temanku hanya bercanda.

Kasus itu cukup menyita perhatian sekolah, dan sejak itu aku malah semakin menderita dengan hinaan dari teman-temanku, ada yang menyebutku sapi metal, ada yang mengataiku telat tumbuh (karena pertumbuhanku hanya pada tubuh, otakku katanya tidak). Aku merasa tertekan di sekolah, dan aku sempat meminta untuk pindah kepada orang tuaku, namun mereka menolaknya dengan alasan biaya, yah aku sadar saat itu ayah sudah mulai menua dan keungan keluarga kami mulai memburuk.

Aku tidak punya teman di sekolah, bahkan aku tak pernah diajak kerja kelompok oleh teman-temanku, sehingga kadang aku tak mendapat nilai ketika ada tugas kelompok. Belum lagi kalau pelajaran olahraga, kadang guru olahraga tidak mempedulikan kondisi fisikku yang besar ini, dia terus saja memaksaku untuk mengikuti kegiatan olahraga seperti teman-temanku, sampai pernah suatu kali aku yang disuruh lari mengitari lapangan tak kuat dan pingsan.

Aku mulai menyadari bahwa aku harus berubah, aku harus diet dan mengikuti kehidupan sosialku di sekolah, namun rasanya berat. Nafsu makanku semakin bertambah dan bukannya kurus, aku malah semakin gemuk saja. Berbagai obat diet juga sudah ku coba dengan harapan bisa membuatku langsing, yang ada malah aku over dosis obat pelangsing dan harus dirawat di klinik.

Begitulah penderitaan seorang anak yang gemuk di sekolahan, selalu menjadi bahan ejekan dan tak punya teman. Aku paling benci dengan pelajaran olah raga, karena itu sama saja dengan menyiksaku, namun aku sangat senang pada saat ada pelajaran memasak, aku bisa mencoba berbagai makanan lezat buatan teman-temanku.

Updated at: 3:30 AM

0 comments:

Post a Comment