Aku adalah seorang pemuda lulusan SMK yang baru beberapa bulan ini lulus, aku sudah mendaftar kerja di luar kota dan syukurnya aku langsung diterima dan siap bekerja di salah satu pabrik pembuatan onderdil sepeda motor.
Aku berangkat kesana dengan uang saku yang pas-pasan, yah aku tahu orang tuaku bukan orang kaya yang punya banyak uang, aku harus menggunakan uang itu dengan bijak dan hemat agar tidak sampai kehabisan uang di kota orang. Sesampainya di sana, aku langsung mencari kontrakan dan akhirnya menemukan salah satu kontrakan yang cukup bagus dengan harga sewa yang terjangkau, aku menghuninya bersama 2 orang temanku, jadi kami tidak terlalu berat dalam membayarnya.
Pada awal bekerja aku masih menyesuaikan diri, yah aku adalah anak yang jarang bergaul kala di rumah, bahkan aku hanya memiliki beberapa teman saja yang akrab. Pacaran? Boro-boro deh, bisa sekolah saja aku sudah sangat bersyukur, gak pernah yang namanya dekat dengan perempuan dan bahkan aku belum pernah jalan sama lawan jenis atau yang sering disebut kencan itu.
Setelah 6 bulan di sini, aku mulai kenal dunia luar karena sering diajak teman-teman kerjaku, kadang jalan ke mall, restoran, tempat wisata, atau hanya nongkrong di taman karena mereka kadang iseng nyari kenalan cewek. Aku hanya ikut-ikutan saja tanpa tahu bagaimana caranya menjalin hubungan dengan seorang wanita, ah bego banget waktu itu hehehe.
Sampai akhirnya aku mengenal salah satu karyawan pabrik makanan, namanya Susi, dia adalah cewek yang cantik dan menarik, hmm aku menyukainya tapi bingung bagaimana mengungkapkannya. Kami hanya saling sapa melalui chat bbm, kadang dia juga menghubungiku, mengajakku ke mall, atau sekedar jalan-jalan. Namun aku belum bisa mengungkapkan perasaanku untuk memintanya menjadi pacarku, entahlah aku terlalu minder dengan diriku sendiri.
Pada masa jalan dengan Susi, aku juga mengenal beberapa teman wanita lainnya, yah hal ini membuat Susi cemburu (mungkin) karena dia akhirnya agak menjauhiku, hal ini membuatku bingung sampai aku bertanya kepada teman-temanku. Mereka mengatakan bahwa Susi suka padaku dan menunggu ditembak, namun aku terlalu lambat paham dan akhirnya Susi benar-benar menjauhiku karena suatu ketika aku melihatnya jalan dengan cowok lain, yah sakit hati pertama yang aku rasakan dalam urusan asmara.
Selang beberapa hari, tiba-tiba ada salah satu teman wanitaku yang menyatakan perasaannya kepadaku, sebut saja namanya Dewi, dia bilang kalau dia suka dengan aku dan ingin jadi pacarku. Hmm, cukup kaget juga sih tapi aku akhirnya menerima Dewi karena kala itu aku patah hati dengan Susi dan ingin mencoba yang namanya pacaran.
Bersama Dewi, aku diajari banyak hal dalam pacaran, ah tidak perlu aku sebutkan apa saja yang kami lakukan yah, kalian pasti paham lah. Dan hal negatif yang aku pelajari dari Dewi adalah selingkuh, entah kenapa dia mengajarkanku hal-hal tentang selingkuh, karena menurutnya cinta bukan hanya untuk satu orang saja. Dewi ternyata punya pacar lain selain aku, memang cukup menyakitkan namun entah kenapa aku juga membalasnya dengan berselingkuh dengan teman yang lain, total kala itu aku memiliki 3 pacar yang sering ku ajak jalan bergantian.
Sialnya suatu ketika aku ketahuan, kedua selingkuhanku marah dan memutuskanku, sementara Dewi malah tertawa dan mengejekku "makanya kalau belum pengalaman gak usah ikut-ikutan selingkuh, oon banget lu". Entahlah, sejak saat itu aku tak pernah berhubungan dengan dewi lagi karena aku sakit hati dengan omongannya, dan ini pengalaman galau yang kedua ketika diputuskan pacar dan selingkuhanku.
Kegalauanku berlangsung lama, dan menyebabkan aku sakit, aku terkena demam tinggi dan setelah diperiksa dokter ternyata aku terkena tifus. 2 minggu aku hanya dirawat di kontrakan oleh teman-temanku, tak ada satupun mantan yang menengokku, sedih banget waktu itu rasanya aku sangat menyesal dengan kelakuan burukku yang diajarkan oleh dewi.
Pada malam hari ada hal yang tak ku duga sama sekali, ternyata Susi datang ke kontrakanku dan menjengukku. Saat melihat keadaanku, dia menangis dan memelukku, entah apa maksudnya tapi aku sangat tenang ketika ada di pelukan Susi.
Dia banyak bercerita tentang aku, katanya aku cowok yang gak peka karena tidak menyatakan cinta padanya padahal Susi sudah menunggu lama. Dan cowok yang jalan dengan Susi ternyata hanya teman, dia sengaja membuatku cemburu dengan harapan aku bisa peka, namun aku malah pacaran dengan dewi dan selingkuh. Kala Susi mendengar kisahku dari teman-temanku, dia menangis dan kasihan dengan aku yang polos ini, makanya malam itu dia datang menjengukku.
Malam itu aku sadar bahwa Susi memang benar mencintaiku, aku nekad saja menembaknya dan berharap dia mau menerimaku dan memaafkan kesalahanku sebelumnya, dan apa jawabannya? Dia malah cemberut dan bilang "kenapa gak dari dulu sih? Sebel!". Yah, kami resmi pacaran dan aku tak lagi mau selingkuh, aku sudah senang dengan Susi dan kami berniat untuk meneruskan hubungan ini ke jenjang pernikahan.
Entahlah, aku yang polos ini harus mengenal seorang Dewi terlebih dahulu yang mengajariku selingkuh, aku juga harus merasakan kegalauan yang sebenarnya kesalahanku sendiri, tapi akhirnya Tuhan menunjukkan jalan yang benar dengan kembalinya Susi.
0 comments:
Post a Comment