Tono adalah tukang kebun, dan Wati adalah pembantu rumah tangga, keduanya bekerja di rumah yang sama kepada seorang majikan yang kaya raya. Gaji Tono lebih besar dibandingkan dengan Wati, namun mereka bahagia bekerja di rumah itu karena majikan mereka baik.
Sekilas tentang Tono, dia adalah pemuda yang cukup tampan dengan gaya yang cukup menggoda untuk kalangan wanita. Dia dikenal sebagai pria yang playboy karena sering gonta ganti pasangan, tak jarang dia membawa pacar barunya ke rumah majikan untuk dikenalkan pada Wati.
Sedangkan Wati adalah seorang gadis desa yang tidak terlalu mengenal teknologi, dia masih betah memakai handphone jadul yang hanya bisa dipakai untuk sms dan telephone saja. Dia bekerja dengan sungguh-sungguh dan menabung uang gajinya untuk dikirimkan ke orang tuanya yang memang membutuhkan.
Majikan mereka pernah bercanda dengan menjodohkan keduanya, namun mereka sama-sama gengsi dan menolaknya, hal itu membuat bosnya tertawa terbahak-bahak melihat muka mereka yang memerah karena malu dengan candaan itu. Namun ternyata itu adalah awal tumbuhnya cinta diantara keduanya, Tono mulai memperhatikan wati yang selama ini tinggal bersamanya, dia memang wanita yang baik dan polos. sementara Wati juga jadi teringat dengan Tono, seorang pria yang dia dambakan, namun dia merasa rendah diri dengan keadaannya.
Setelah beberapa lama, akhirnya Tono mengungkapkan rasa cintanya kepada Wati, namun tak langsung diterima. wati memberikan syarat kepada Tono, jika dia benar mencintainya maka Tono harus berhenti jadi playboy dan segera menikahinya.
Tono masih ragu, namun dia juga sudah terlanjur menyukai Wati. Akhirnya dia nekad untuk memenuhi syarat yang diberikan wati, dan segera Tono pulang ke rumah dan memberitahukan keluarganya agar segera mempersunting Wati.
Mereka berdua sempat meminta izin kepada bosnya, dan mendengar hal itu membuat bosnya tertawa terbahak-bahak sambil mencandai mereka berdua "dulu dijodohin pura-pura nolak, eh sekarang udah mau nikah hahaha", mereka berdua juga malu-malu dan mukanya memerah lagi.
Majikan mereka berbaik hati, pesta pernikahan keduanya dibayari dari awal sampai akhir, yah bosnya memang baik kepada kedua pegawainya ini. Pernikahan mereka berjalan lancar, keduanya telah resmi menjadi pasangan suami istri, dan keduanya dipersilahkan untuk tetap tinggal dan bekerja di rumah majikannya itu, karena sang bos memang punya rumah yang cukup banyak jadi seakan diberikan rumah untuk tempat tinggal ditambah dengan gaji. Luar biasa!
0 comments:
Post a Comment