Aldo adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga yang miskin, kulitnya hitam dan tubuhnya kurus, dia lebih pendek dari teman-teman sebayanya. Sedari TK, SD, SMP, SMA, bahkan di bangku kuliah sekalipun, Aldo adalah korban Bully teman-temannya.
Pada waktu TK, dia adalah satu-satunya anak yang tak punya teman dekat, hampir semua teman menjauhinya dan sering menghinanya karena miskin. Lalu di bangku SD, teman-temannya juga tak mau dekat dengannya, dia menjadi anak SD yang sering dikerjai oleh teman-temannya. Pada waktu SMP, Aldo mulai terkena hinaan rasis yang menyebutnya sebagai anak Afrika, sungguh keterlaluan kelakuan teman-temannya kala itu. Tak berbeda ketika di bangku SMA, seorang Aldo yang miskin, tubuhnya pendek kurus dan kulitnya hitam ini hanya bisa bersabar dengan hinaan teman-temannya, tak jarang beberapa anak tega memukul atau memalaknya.
Lulus SMA, Aldo nekat masuk kuliah demi cita-citanya menjadi orang sukses. Dia rela bekerja untuk bisa menambah uang guna membayar biaya kuliahnya, dia sadar orang tuanya tak mampu membiayai kuliahnya yang mahal itu. Selama 4 tahun, Aldo adalah mahasiswa kupu-kupu yang hanya kuliah, pulang, kerja, dan seperti itulah kegiatannya.
Berbeda dengan anak-anak lain yang lebih beruntung, Aldo bahkan tak mengenal apa itu pacaran, dia tak pernah dekat dengan seorang wanita pun, dan dia hanya fokus untuk merubah hidupnya yang menjadi korban bully. Walau dalam hati dia merasa sakit hati, namun dia tetap bersabar dan dia bertekad balas dendam pada orang-orang yang telah mem-bully-nya, dia ingin menunjukkan pada mereka bahwa seorang yang menjadi korban bully bisa sukses.
Setelah bertahun-tahun berjuang, akhirnya Aldo lulus sebagai sarjana dengan nilai yang cukup bagus. Dia kemudian mendaftar kerja di salah satu perusahaan besar di Indonesia. Buah kesabaran dan perjuangannya mulai terlihat, sekali daftar kerja dia langsung diterima dan mendapat jabatan yang cukup mapan dengan gaji yang tinggi.
Setelah 5 tahun bekerja, Aldo diundang teman-temannya untuk reuni SMA. Dia datang bersama dengan istrinya yang sangat cantik, mengendarai mobil sport, dan berpakaian sangat rapi mengenakan kemeja dan celana branded. Ketika bertemu dengan teman-temannya, banyak yang heran dengan penampilan Aldo saat ini, mereka kaget dengan kesuksesannya yang tak mereka bayangkan sama sekali. Banyak dari teman-teman aldo yang dulu membullynya saat itu menundukkan kepala, mereka malu karena dulu pernah berbuat jahat kepada aldo.
Pada waktu itu, teman-temannya meminta Aldo untuk menceritakan kisah hidupnya hingga saat ini sukses, dan aldo berkata dengan suara gemetar "Hai teman-teman, saya Aldo yang dulu kalia Bully, Aldo yang miskin, pendek, dan hitam. Aldo mau berterimakasih kepada teman-teman semua yang dulu membully Aldo, tenang saja saya tidak dendam kok, saya juga tidak akan membalas apa yang kalian lakukan dulu. Saya malah bersyukur, karena hinaan kalian membuat saya termotivasi untuk sukses. Dan saat ini saya datang sebagai salah satu orang sukses. Saya hanya ingin memberikan nasehat kepada kalian semua, jangan menghina orang lain karena keadaannya, suatu ketika Tuhan bisa saja membalik keadaan kita.", mendengar ucapan Aldo, hampir semuanya diam dan menundukkan kepala, mereka benar-benar malu dengan apa yang telah mereka lakukan dulu.
Hidup di dunia ini terkadang sulit ketika kita menjadi korban, siapa yang lemah akan dijadikan sasaran oleh yang kuat. Saya sendiri mengalaminya, menjadi korban bully oleh teman-teman saya sendiri, namun saya hanya bisa bersabar dan membalas mereka dengan prestasi saya . Saya masih ingat ketika bertemu dengan teman yang kaya, saya menyapanya dan dia pura-pura tidak kenal, dan kini semua berubah, dia menjadi cukup miskin dan susah, sementara saya diberikan harta yang lebih darinya. Namun tak perlu melakukan apa yang dia lakukan dulu untuk balas dendam, saya hanya perlua tersenyum dan dalam hati berucap "dunia terus berputar kawan, jangan sombong"!
0 comments:
Post a Comment