Malam minggu adalah malam yang ditunggu-tunggu terutama oleh anak muda, katanya malam minggu adalah malam yang panjang. Saat dimana kebanyakan seorang cowok akan mengajak kekasihnya pergi kencan, entah ke restoran, alun-alun, taman, atau bahkan hanya apel saja.
Dibalik kebahagiaan kawula muda di malam minggu, ada sebuah kisah menyedihkan di malam minggu bagi sebagian orang. Salah satunya adalah Dorman, dia mengalami pahitnya malam minggu kali ini, hmm andai saja dia tahu lagunya "Gloomy Sunday" pastilah dia sudah memutarnya ratusan kali xixixi.
Sabtu sore sekitar jam 3, Dorman sudah mulai gelisah dengan dekatnya moment malam minggu saat itu. Beberapa temannya sudah siap dengan pasangannya masing-masing untuk jalan berdua, namun Dorman masih saja galau, dia masih jomblo dan belum menemukan pasangannya.
Perjuangan Dorman untuk bisa ikut bahagia di malam minggu terus dia lanjutkan, dia mencari wanita yang kiranya masih kosong dan mau diajak malam mingguan. Setelah belasan kali broadcast bbm, akhirnya ada satu perempuan yang mau dia ajak kencan pada malam itu, sebut saja namanya Darmini.
Setelah janjian, Dorman datang ke rumah Darmini pada jam 7 malam, dia izin kepada orang tua Darmini karena hendak mengajak anak perempuannya jalan. Ayahnya tidak mengizinkan, ibunya malah ngomel-ngomel terus, tapi yang namanya anak muda, Darmini tetap saja keluar dengan Dorman walau tanpa izin orang tuanya.
Walau dengan cara yang sedikit memaksa, mereka kemudian bisa jalan berdua dan di sepanjang jalan terjadi banyak obrolan menarik, lebih banyak didominasi gombalan Dorman untuk menggoda Darmini. Namun entahlah, Darmini malah seakan cuek dengan gombalan pria yang memboncengkannya itu.
Sesampainya di taman, apes banget di Dorman ini. Ternyata Darmini hanya menganggap Dorman sebagai tukang ojek saja, dia masuk dalam "ojek zone" Darmini karena ternyata pacar Darmini sudah menunggu di taman. Rupanya, pacar Darmini tak berani ke rumah Darmini karena tahu orang tuanya galak, jadi Darmini numpang Dorman agar bisa keluar malam itu. Ditinggallah Dorman dengan sejuta harapannya yang sirna seiring dengan ucapan dari Darmini "terimakasih yah mas dorman atas tumpangannya, kamu kalau mau pulang silakan aja".
Dorman yang kena PHP level dewa itu masih di taman, keliling mencari wanita yang masih sendiri, tapi apesnya dari semua penghuni taman semuanya sudah ada pasangannya, bahkan penjual kopi saja bersama suaminya. Setelah muter-muter dan hendak kembali ke parkiran, hujan turun dengan derasnya, Dorman terjebak bawah pohon untuk berteduh, dan apesnya lagi di samping kanan kirinya adalah pasangan yang juga sedang berteduh, tapi sambil mesra-mesraan. Sakit hatinya bertambah, dia lari saja di bawah guyuran hujan nekad ke parkiran, eh di tengah jalan di terpeleset dan jatuh, semua yang melihat kejadian itu langsung tertawa terbahak-bahak. Sakitnya gak seberapa, malunya yang luar biasa!
Sesampainya di parkiran dengan baju basah kuyup penuh lumpur, dia mengambil motor dan hendak pulang, eh ternyata motornya mogok dan tak bisa dihidupkan. Berkali-kali dicoba tetap saja tidak mau hidup itu motor, terpaksa deh Dorman mendorong motor itu. Di bawah guyuran hujan, dia menangisi nasibnya, tak jarang ada mobil yang berpapasan dengannya dan menabrak genangan air sehingga airnya muncrat kepadanya.
Sesampainya di rumah, emak Dorman marah-marah melihat keadaan anaknya yang kotor dan hujan-hujanan itu. Ketika motornya mau dimasukkan ke dalam rumah, eh mau nyala juga itu motor, dalam hati Dorman berkata "kur*ng *jar". Dorman membersihkan diri dan langsung menuju ke kamarnya, eh ternyata kamarnya bocor dan kasurnya basah oleh air hujan, sialnya bertambah lagi karena malam itu harus tidur di depan TV dengan nyamuk yang berpesta menghisap darahnya. Sebelum tidur dia berkata "inilah kisah sedih di malam minggu yang sebenarnya".
0 comments:
Post a Comment